Berita Kutaraja
Ini Strategi PLN Hindari Pemadaman di Bulan Ramadhan, Siapkan Pembangkit hingga Tingkatkan Patroli
“Misalnya untuk jaringan listrik, telah dilakukan pemeliharaan rutin, begitu juga untuk 16 lokasi pembangkit tenaga listrik lokal," tukasnya.
Penulis: Herianto | Editor: Saifullah
Laporan Herianto |Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Untuk menjamin suplai arus listrik 24 jam per hari tanpa pemadaman selama bulan suci Ramadhan 1442 Hijriah, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Aceh terus melakukan berbagai upaya antisipasi gangguan listrik.
“Misalnya untuk jaringan listrik, telah dilakukan pemeliharaan rutin, begitu juga untuk 16 lokasi pembangkit tenaga listrik lokal yang menjadi andalan PLN di Aceh,” ujarnya.
“Kondisi mesinnya terus dipantau agar pada bulan Ramadhan nanti, bisa beroperasi normal,” terang Manager Komunikasi PLN UIW Aceh, T Bahrul Halid didampingi Asisten Manager Stake Holder, Muktar Juned kepada Serambinews.com, Selasa (6/4/2021).
Asisten Manager Stake Holder PT PLN UIW Aceh, Mukhtar Juned menambahkan, untuk memberikan kenyamaman bagi kaum muslim yang akan menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan, ada beberapa langkah dan tahapan persiapan penanganan gangguan distribusi arus listrik yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi.
Persipan itu, lanjut Mukhtar Juned, antara lain melakukan patroli dan pemantuan serta pengawasan jaringan distribusi kabel listrik pengantar arus listrik ke rumah ibadah dan rumah penduduk, maupun tempat usaha dan perkantoran.
Baca juga: Sah! 1 Ramadhan 1442 H Selasa 13 April 2021 Versi Muhammadiyah, Pemerintah Tunggu Hasil Sidang Isbat
Baca juga: Jadwal Pencairan Gaji 14 PNS 2021, Segini Besaran THR PNS serta Gaji 13 PNS yang Akan Cair
Baca juga: Kompol YC, Oknum Perwira Polisi Nyabu di Mobil Dinas: Karir Moncer, Eks Kasat Resnarkoba
“Bagi masyarakat yang melihat dan mengetahui ada pohon yang menimpa jaringan kabel listrik, kita imbau untuk segera melaporkan ke kantor PLN terdekat,” jelasnya.
Setiap hari, urai dia, tim pemantau jaringan distribusi listrik PLN melakukan patroli ke daerah lokasi rawan gangguan jaringan distribusi listrik.
Jika ada ranting, dahan, dan batang kayu/pohon yang sudah terkena kabel jaringan distribusi arus listrik, setelah minta izin kepada pemilik pohon, petugas langsung memotong dan memangkasnya.
Tahap berikutnya, papar Mukhtar, melakukan pemeriksaan ke lokasi trafo. Jika ada gangguan di lokasi trafo PLN, trafonya langsung diperbaiki atau diganti dengan yang baru.
Tahap selanjutnya, lanjut Mukhtar Juned, sebanyak 16 lokasi mesin pembangkit listrik yang tersebar di berbagai daerah, termasuk PLTU Nagan Raya I dan 2, maupun PLTMG Arun I dan II berkapasitas 162 MW dan PLTMG Arun II berkapasitas 202 di Lhokseumawe, kondisi mesinnya terus dipantau dan diawasi.
Baca juga: Galang Dana untuk Banjir dan Longsor di NTT, Rachel Vennya Berhasil Kumpulkan 1 M dalam Sehari
Baca juga: Wow! Enam Jenderal Turun Tangan Musnahkan 9 Ha Ladang Ganja di Sawang Aceh Utara, Ini Nama-namanya
Baca juga: Jelang Ramadhan 1442 Hijriah, Harga Cabai Merah dan Cabai Rawit Merangkak Naik
“Jika salah satu mesin pembangkitnya mengalami gangguan atau mati, sudah dibuat perencanaan penanganan untuk mengganti mesin pembangkit yang mati dengan mesin pembngakit lainnya,” beber dia.
Mukhtar Juned menyebutkan, beban puncak daya listrik di Aceh saat ini, baru mencapai 523,4 MW.
Sementara kapasitas produksi listrik dari 16 mesin pembagkit yang ada di Aceh, istriknya mencapai 641,7 MW. Itu berarti, Aceh masih surplus daya listrik sekitar 118,3 MW.
Oleh karena itu, jika pada bulan puasa nanti, terjadi kenaikan penggunaan daya listrik sebesar 35 persen dari kondisi sebelum puasa, surplus daya listrik sebesar 118,3 MW dari pembangkit lokal itu, masih mampu memenuhi kenaikan tersebut.