Berita Aceh Tengah

Jelang Bulan Puasa, Warga Blang Mancung Mulai Produksi Buah Kolang-Kaling

namun sejumlah warga di Kabupaten Aceh Tengah, telah menyiapkan berbagai kebutuhan untuk menyambut bulan puasa buah produksi buah kolangkaling

Penulis: Mahyadi | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/MAHYADI
Salah seorang pekerja warga Kampung Blang Mancung, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, Minggu (4/4/2021) mencongkel buah kolang-kaling dari kulitnya. Produksi buah kolang kaling itu, untuk persiapan menjelang bulan puasa. 

Laporan Mahyadi  | Aceh Tengah  

SERAMBINEWS.COM, TAKENGON – Meski Bulan Ramadhan 1442 Hijriah masih sepekan lagi, namun sejumlah warga di Kabupaten Aceh Tengah, telah menyiapkan berbagai kebutuhan untuk menyambut bulan puasa.

Seperti yang dilakukan Nurahmin, salah seorang warga Kampung Blang Mancung, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh.

Baginya, bulan puasa menjadi momen untuk menambah rezeki, selain sehari-hari  berprofesi sebagai petani kopi.

Setiap menjelang bulan puasa, Nurahmin, keluar masuk hutan  mencari buah enau (aren) untuk dijadikan kolang-kaling.

Baca juga: Kisah Janda Miskin di Aceh Tengah, tak Lagi Tinggal di Rumah Reot, Rusiah Sumringah Sambut Ramadhan

Bahkan, sepekan menjelang Ramadhan, buah aren sudah diproses menjadi kolang-kaling yang akan dijual saat bulan puasa.

Kolang-kaling merupakan buah yang laris dijual saat bulan puasa untuk dijadikan makanan berbuka.

“Biasa, selama sebulan buah kolang kaling bisa laku 70 hingga 80 kaleng.

Dijual ke Kota Takengon dan di kampung-kampung,” kata Nurahmin kepada Serambinews.com, Selasa (6/4/2021).

Baca juga: Selama Malam Ramadhan, Warkop di Banda Aceh Diizinkan Buka Mulai Pukul 21:30 WIB

Dalam sehari, sebutnya, ia bisa memproduksi sekitar 10 kaleng buah kolang kaling dalam sehari.

Sedangkan bahan baku buah aren, dikumpulkan dari kawasan hutan serta di beberapa area kebun milik warga setempat.

Baca juga: Perkara Jarimah Zina di Lhokseumawe, 4 Terpidana Masing-masing Dicambuk 100 Kali

“Kalau nyari buah aren ke hutan, harus bawa kawan juga, nggak pergi sendiri,” sebutnya.

Usaha produksi buah kolang-kaling yang dilakukan Nurahmin, juga memberikan dampak bagi warga lain yang ada di Kampung Blang Mancung.

Pasalnya, untuk mempercepat proses produksi Nurahmin membutuhkan tenaga kerja.

“Kadang-kadang, pekerja bisa sampai 10 orang untuk mencongkel buah kolang kaling,”  ungkap Nurahmin.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved