Nenek Hatizah, Pengrajin Atap Rumbia Gulung Tikar

Laporan Asnawi Luwi |Aceh Besar

SERAMBINEWS.COM, ACEH BESAR  -  Dikikis oleh perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih, pengrajin atap rumbia banyak yang gulung tikar di Gampong Lueng Ie, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Kabupaten Aceh Besar.

"Saya sudah bertahun-tahun tidak lagi menganyam atap rumbia, karena tak laku dijual, "ujar Nenek Hatizah (73) Warga Gampong  Lueng Ie, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, kepada serambinews.com, Rabu (7/4/2021).

Kata dia, biasanya atap rumbia yang di jual perlembarnya hanya Rp 3.000. Itupun tidak ada yang membelinya dan saat ini aja ada sekitar 10 lembar atap rumbia yang masih tak lagi terjual.

Menurut Hatizah, untuk pembeli atap rumbia saat ini sangat sepi, karena masyarakat banyak menggunakan atap seng, ganteng dan sejenisnya untuk rumah mewah.

Atap rumbia yang dia jual biasanya kalaupun ada yang beli hanya untuk membuat pondok atau jambo saja.

Lanjutnya, selama ini sebagai sumber mata pencahariannya sebagai pengrajin atap rumbia. Namun, karena atap rumbia tak laku terjual,  iapun sudah berhenti menganyam tikar.

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, nenek Hatizah ada mendapat bantuan program Aceh Besar Sejahtera (Pro Abes) sebesar Rp 1,8 juta per tahunnya yang penyalurannya secara bertahap.

Ia juga berharap dalam menghadapi bulan puasa ramadan, ada donatur dan dermawan yang sudi kiranya membantunya.(*)

Baca juga: Menteri Tjahjo Kumolo Larang ASN Mudik, Jika Nekat Akan Dipecat

Baca juga: Bahrain Hapus Jurnalis Masuk Penjara, Undang-Undang Pers Dirubah

Baca juga: 661 Hafidz Terima Beasiswa dari Baitul Mal Aceh