Internasional
Pembicaraan Iran dengan Badan Pengawas Nuklir PBB Ditunda, Teheran Tidak Beri Jawaban
embicaraan antara pengawas nulir PBB (IAEA) dengan Iran yang bertujuan menghargai jawaban Teheran atas jejak uranium yang tidak dapat dijelaskan telah
SERAMBINEWS.COM, PARIS - Pembicaraan antara pengawas nulir PBB (IAEA) dengan Iran yang bertujuan menghargai jawaban Teheran atas uranium yang tidak dapat dijelaskan ditunda.
Hal itu makin mempersempit jendela untuk membuat kemajuan atau berisiko membatalkan dorongan yang lebih luas untuk menahan diri dengan Barat, kata tiga diplomat.
Kesepakatan Iran pada tahun 2015 dengan kekuatan dunia secara efektif menarik garis di bawah apa yang dipercaya oleh Badan Energi Atom Internasional dan badan-badan intelijen AS sebagai rahasia.
Dituduh, sebagai program senjata nuklir terkoordinasi yang dihentikan oleh Republik Islam pada tahun 2003.
Namun, dalam dua tahun terakhir, inspektur IAEA telah menemukan jejak uranium yang diproses di tiga situs yang tidak pernah dideklarasikan Iran.
Menunjukkan bahwa Teheran memiliki bahan nuklir yang terkait dengan aktivitas lama yang masih belum ditemukan.
IAEA perlu melacak materi itu untuk memastikan Iran tidak mengalihkan apapun untuk membuat senjata nuklir.
Baca juga: Israel Serang Kapal Minyak Iran di Laut Merah, Balas Serangan Iran ke Kapalnya
Dalam upaya untuk memecahkan kebuntuan, dan mencegah peningkatan antara Teheran dan Barat, IAEA mengatakan akan mengadakan pembicaraan dengan Iran mulai awal April.
Dengan tujuan membuat kemajuan pada awal Juni 2021.
Pembicaraan itu berlangsung paralel dengan negosiasi di Wina yang bertujuan menyelamatkan kesepakatan nuklir.
Jika tanpa kemajuan substansial dapat memicu ketidakpercayaan dan merugikan prospek membawa Amerika Serikat dan Iran kembali ke kepatuhan.
“Ini telah diundur beberapa minggu sehubungan dengan awal April. Bisa jadi hanya dua, ”kata sumber diplomatik Eropa, menambahkan bahwa alasannya adalah teknis.
Dua diplomat juga mengatakan ada penundaan, salah satunya mengatakan delegasi IAEA akan dipimpin oleh kepala inspeksi Massimo Aparo.
Baca juga: AS Akan Segera Mengembalikan Dana Bantuan ke Palestina Sebesar Rp 2,1 Triliun
Ketika ditanya tentang penundaan tersebut, juru bicara IAEA hanya mengatakan:
"Tanggal di bulan April telah dikonfirmasi."