Gas Beracun
BPBA Nyatakan Warga Aceh Timur Diduga Keracunan Gas sebagai Kecelakaan Industri
"Kejadian seperti ini kami golongkan kegagalan teknologi atau kecelakaan di lingkungan industri. Tergolong bencana nonalam," timpalnya.
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Nurul Hayati
Misalnya, melakukan pendataan, evakuasi, memberi perawatan, dan merujuk korban ke RS dan puskesmas, serta senantiasa siaga terhadap kemungkinan terjadinya insiden lanjutan.
Sumber Serambinews.com yang minta namanya tak ditulis itu mengatakan, kondisi terakhir di lokasi kejadian pada malamnya sudah aman terkendali.
Hingga kemarin sore masyarakat ada juga yang masih mengungsi di kantor camat, sambil menunggu arahan dari PT Medco untuk dibolehkan kembali ke rumah masing-masing.
Terdampak asap flare
Baca juga: Dayah Darul Ihsan Peusijuek Alumni, MUQ Pagar Air Gelar Tasmi
Sementara itu, pihak Medco E&P Malaka mengaku terus mendampingi warga yang terdampak asap 'flare' di sekitar pabrik.
Flare gas itu dalam bahasa Indonesia dinamakan gas suar.
Berasal dari gas dibakar yang keluar dari kilang minyak, karena tidak diperlukan, sebagai bagian dari pemrosesan.
"Pemrosesannya memang menghasilkan asap," jelasnya.
Berdasarkan press release Medco E&P Malaka yang dikirim ke Serambinews.com, sebanyak 57 warga Desa Panton Rayeuk, Aceh Timur, yang terdampak asap dari kegiatan flaring gas sumur AS-11 telah mendapatkan pengobatan dari puskesmas dan diperbolehkan pulang.
Sedangkan, sebelas orang lainnya saat ini tengah dirujuk ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
Tim Medikal Medco E&P Malaka terus mendampingi warga saat pengobatan di puskesmas dan rumah sakit.
"Perusahaan akan terus memonitor kesehatan dan menyalurkan kebutuhan warga terdampak serta terus berkoordinasi dengan pihak puskesmas dan instansi terkait lainnya,“ ujar VP Relations & Security Medco E&P Indonesia Arif Rinaldi.
Menurutnya, Medco akan terus fokus menangani warga yang terdampak kejadian ini, baik terkait kesehatan maupun kebutuhan logistik mereka.
Ia terangkan, bahwa sumur AS 11 saat ini sedang dalam proses perawatan rutin.
Perusahaan pun telah menghentikan aliran sumur tersebut, segera setelah mendapatkan informasi pada Jumat (9/4/2021)) pagi tentang adanya insiden yang tak disangka-sangka itu. (*)
Baca juga: Peserta SBMPTN Tak Boleh Cek Langsung Lokasi Ujian