Berita Aceh Tamiang

Desak Penanganan Titi Kuning, Anggota DPRA: Jangan Tunggu Jatuh Korban Dulu Baru Diperbaiki

“Jangan menunggu ada korban. Dengan kondisi begini, titi ini akan hancur bila kembali dihantam banjir,” kata Asrizal.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
Anggota DPRA, Asrizal Asnawi memperhatikan sheet pile di kolong Titi Kuning yang sudah patah dan dijebol arus sungai, Senin (12/4/2021). 

Miswan mengungkapkan, awalnya lebar sungai hanya seluas tiga kolom jembatan.

Baca juga: VIDEO Truk Bermuatan Rokok Ilegal Asal Jambi Ditangkap di Perbatasan Aceh Tamiang

Baca juga: Kendaraan Antre Isi Pertamax Saat Hari Makan-makan Sambut Ramadhan di Abdya, BBM Lain Kosong

Baca juga: Sah! Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1442 H Jatuh Besok Selasa, 13 April 2021

Namun abrasi yang selalu terjadi pada musim hujan membuat lebar sungai terus bertambah hingga kini menjadi tujuh kolom jembatan.

Menurutnya, potensi lebar sungai ini semakin bertambah sangat terbuka, mengingat tebing sungai sudah terlihat tidak kokoh.

“Lihat saja sendiri, dinding sungai sudah retak, kalau ada banjir lagi, retakan ini pasti terbawa arus sungai,” ujarnya.

Kondisi tidak kalah memprihatinkan, disebutnya, terjadi pada lantai sungai yang terancam ambruk.

Pasalnya, besi silang sebagai penyangga lantai jembatan sudah hilang semuanya.

Baca juga: Asisten I Ikut Rakor Keamanan dan Penegakan Hukum Jelang Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H

Baca juga: Maybank Indonesia Resmikan Tiga Kantor Cabang Syariah

Baca juga: 14 Tersangka Kasus Narkotika Diborgol dan Dibawa ke Pendopo Bupati Bireuen

“Dulu semuanya ada besi silang di bawah ini, sekarang lihat saja, sama sekali tidak ada. Hilang semuanya,” ujarnya.

Untuk itu, Miswan berharap, Pemerintah Aceh mencurahkan perhatiannya untuk mengatasi persoalan ini sebelum titi yang diresmikan tahun 1970 tersebut roboh.

Keberadaan Titi Kuning atau Jembatan Rantau di Aceh Tamiang itu sendiri ternyata ada kaitannya dengan artis ternama tahun 70-an, Titik Sandora.

Kisah ini berawal dari pembangunan jembatan yang menghubungkan tiga kecamatan di Aceh Tamiang, yakni Bendahara, Rantau, dan ibu kota Karangbaru.

Jembatan tersebut dibangun oleh perusahaan negara yakni Pertamina. Setelah rampung, terang Miswan, Titi Kuning diresmikan oleh Direktur Utama PN Pertamina, Letjen H Dr Ibnu Soetowo pada 17 April 1970.

Baca juga: Kemenag Aceh Terbitkan Jam Kerja ASN Selama Ramadhan 1442 H, Enam Jam dalam Sehari

Baca juga: Honda Adakan PCX160 Vlog Challenge Berhadiah Motor, Ini Syarat Bagi Peserta

Baca juga: Bacaan Niat Shalat Tarawih Hingga Doa Kamilin, Berikut Panduan Lengkap Shalat Tarawih

 Peresmian jembatan tersebut, disebutnya, sangat meriah karena dihadiri artis kenamaan saat itu, Titik Sandora.

“Makanya orang zaman (dulu) bilang ini jembatan Titik Sandora,” ungkap Miswan Zainal.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved