Berita Lhokseumawe

Penetapan 1 Ramadhan 1442 H Terjadi di Tiga Hari yang Berbeda di Aceh, Ini Sebabnya 

Untuk mengetahui penyebab perbedaan dalam mengawali puasa Ramadhan tahun ini, sebut Tgķ Ismail, harus dilihat dari segi kriteria yang dipakai sebagai

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
For Serambinews.com
Dosen Ilmu Falak Jurusan Jurusan Astronomi Islam Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Tgk Ismail Is. 

Bila kondisi hilal saat sore pengamatan tinggi minimal 2 derajat, elongasi minimal 3 derajat, atau umur hilal di atas 8 jam, maka hilal dianggap sudah dapat dilihat dengan kasat mata.

Data hilal di seluruh Indonesia saat pengamatan Senin 12 April 2021 adalah sebagai berikut: 

(1) tinggi hilal dari 2,62 derajat sampai 3,66 derajat. 

(2) sudut elongasi dari 3,83 derajat sampai 4,77 derajat. 

(3) umur hilal dari 6,11 jam sampai 9,26 jam. 

Baca juga: Sukses Menggaet Torres, Persis Solo Bidik Miftahul Hamdi

Hasil sidang isbat Kementerian Agama menetapkan awal Ramadhan 1442 H jatuh pada Selasa 13 April 2021, atas dasar ada kesaksian yang berhasil melihat hilal dan mau disumpahkan, seperti di lokasi rukyah hilal Jember, Gresik, Lamongan, dan Sukabumi.

3.1 Ramadhan 1442 H, Rabu 14 April 2021.

Masyarakat Aceh yang memulai puasa Ramadhan 1442 H Hari Rabu 14 April 2021 adalah mengikuti hasil rukyah hilal dalam wilayah Pulau Sumatera.

Artinya bila hilal terlihat di salah satu titik rukyat dalam pulau Sumatera, maka akan dijadikan dasar dalam mengawali awal Ramadhan. 

Saat rukyah hilal Senin 12 April 2021, seluruh titik pengamatan hilal yang ada di Pulau Sumatera tidak ada informasi yang berhasil melihat hilal.

Sehingga Hari Selasa 13 April, dianggap hari ke 30 dari Bulan Syakban dan 1 Ramadhan jatuh pada hari Rabu 14 April 2021. (*)

Baca juga: Kerangka Manusia Ditemukan di Kebun Karet di Nagan Raya, Diduga Korban Hilang Sebulan Lalu

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved