Duh, Warga Lebanon Menghadapi Ramadhan yang Sulit Lantaran Harga Makanan Meroket
Zeina Khodr dari Al Jazeera, melaporkan dari Beirut, bahwa "bagi jutaan orang di Lebanon, makanan menjadi barang mewah".
Membeli satu bungkus roti sehari selama sebulan menghabiskan lebih dari 10 persen dari upah minimum.
Badan amal harus memperluas upaya mereka untuk membantu mereka yang membutuhkan, karena pengangguran di negara berpenduduk lima juta orang itu meningkat.
Maya Terro adalah salah satu pendiri FoodBlessed, sebuah organisasi yang memberi makan sekitar 1.600 keluarga setiap bulan.
"Mereka mengatakan jika mereka tidak menerima kotak makanan bulan ini, itu mungkin berarti kami mungkin tidak berbuka puasa atau kami harus makan setengah dari jumlahnya," katanya kepada Al Jazeera.
Pandemi virus korona telah memperburuk ketimpangan sosial ekonomi, dengan lebih dari separuh keluarga Lebanon hidup dalam kemiskinan.
Bulan lalu, protes melanda kota-kota Lebanon, dengan demonstran memasang penghalang jalan di jalan raya utama.
Selain itu, kebuntuan politik menambah kesengsaraan Lebanon karena Perdana Menteri yang ditunjuk Saad Hariri dan Presiden Michel Aoun terus berselisih tentang pembentukan pemerintahan baru dan bagaimana kementerian akan dialokasikan.(aljazeera/sak)