Petasan Meledak Saat Shalat Tarawih, 1 Orang Tewas dan Seorang Luka Bakar
Meledaknya bahan untuk membuat petasan tersebut terjadi di rumah Sukijan (61), warga Desa Karangpakis, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang.
Rudi mengatakan dari hasil olah TKP, petugas menemukan kaleng yang berisi sisa belerang, abu bekas belerang, dan serbuk untuk pavel petasan.
Polisi menduga sebelum terjadi ledakan, di dalam rumah ada aktivitas meracik bubuk untuk petasan.
"Kami menduga, sebelum terjadi ledakan ada aktivitas meracik bubuk untuk membuat petasan," kata Rudi Drmawan, Sabtu (17/4/2021).
Sementara itu Kapolres Jombang AKBP Agung Setyo Nugroho menyayangkan kejadian tersebut dan berharap agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
"Kami berharap, ledakan seperti terjadi di wilayah Kabuh tidak terulang kembali," kata Agung, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memproduksi, maupun menyulut petasan guna untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat selama Ramadhan.
Polisi, lanjut dia, akan lebih gencar menggelar razia petasan pada setiap pedagang penjual kembang api dadakan di bulan ramadhan.
Namun Agung membolehkan masyarakat untuk menjual dan menyalakan kembang api pada batas-batas tertentu.
Baca juga: BLT UMKM Rp 1,2 Juta Sudah Cair, Cek Daftar Penerima di eform.bri.co.id/bpum
Baca juga: Monyet Ini Dijatuhi Hukuman Penjara Seumur Hidup, Telah Membunuh Satu Orang dan Melukai 250 Lainnya
Baca juga: Sabu 89 Kilogram Disimpan dalam 7 Karung, Satu Pemilik Tewas Ditembak, Terdengar 20 Kali Tembakan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Petasan Meledak di Rumah Sukijan Saat Shalat Tarawih, 1 Orang Tewas, Ditemukan Bubuk Belerang",