Sejarah Stadion Kuta Asan, dari Benteng Melawan Belanda Hingga Jadi Markas PSAP Sigli
Sejarah berdirinya Stadion Kuta Asan Sigli tidak banyak diketahui publik. markas PSAP Sigli yang awalnya benteng melawan Belanda
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINES.COM, SIGLI - Sejarah berdirinya Stadion Kuta Asan Sigli tidak banyak diketahui publik.
Mengingat sejarah stadion tersebut tidak banyak catatan tentang sejarahnya.
Stadion tersebut, awalnya sebagai benteng berperang untuk mengusir penjajahan Belanda.
Bangunan benteng itu masih berdiri kokoh disudut stadion, sebagai bukti bisu jejak sejarah menumpas penjajah.
Kecuali itu, pernah adanya empat meriam dipajang di empat sudut stadion yang berkapasitas 15.000 penonton.
Baca juga: Viral Video Higgs Domino Game Saat Shalat Berjamaah, Tokoh di Lhokseumawe Minta Polisi Usut Tuntas
Namun, benda peninggalan itu kini tidak ada lagi di dalam stadion yang pernah terkenal di Aceh itu.
Pada tahun 1953, Kolonel Habib Muhammad, merubah benteng Belanda itu menjadi lapangan sepakbola.
Keinginan Kolonel Habib itu, ternyata mendapatkan sokongan penuh dari masyarakat.
Bahu membahu warga membangun lapangan sepakbola, dengan memasang seng sebagai pagar lapangan.
Sejak menjadi lapangan sepakbola, turnamen antartim lokal pun kerap digelar di Stadion Kuta Asan.
Tapi, saat jeda turnamen, Stadion Kuta Asan digunakan untuk kegiatan hiburan rakyat pada malam hari.
Baca juga: Kisah Film Ottoman Bantu Kerajaan Aceh, Pria Turki Ini Penasaran Hingga Jatuh Cinta Pada Gadis Aceh
Tidak heran masyarakat dari berbagai penjuru di Pidie dan Pidie Jaya (sebelum jadi kabupaten) tumpah ruah ke Stadion Kuta Asan Sigli.
Tahun 1970, PSAP Sigli dibentuk yang bermarkas di Stadion Kuta Asan Sigli.