Kesehatan
Benarkah Anggapan Puasa Bikin Produksi Air Susu Ibu Menurun? Begini Penjelasan Dokter
Benarkah menyusui ketika berpuasa akan membuat produksi Air Susu Ibu (ASI) menjadi lebih sedikit? Simak penjelasan dokter dalam ulasan berikut ini.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM - Saat menyusui ketika berpuasa, mayoritas ibu kerap melontarkan pertanyaan apakah puasa akan membuat produksi Air Susu Ibu (ASI) menjadi lebih sedikit.
Padahal, sebenarnya banyak atau tidaknya produksi ASI saat puasa tergantung pada jumlah cairan dalam tubuh si ibu.
Jika tubuh ibu menyusui mengalami dehidrasi, maka terjadi kemungkinan pasokan ASI akan menurun.
Tak hanya itu, faktor lain seperti pola makan yang tidak seimbang serta tidak cukup nutrisi yang dikonsumsi oleh si ibu juga dapat mempengaruhi pasokan ASI.
"Kalau ibunya dehidrasi kemungkinan turun, jadi ibunya kalau bisa mengatur pola makan seimbang, nutrisi yang cukup dan jumlah cairan yang cukup," ungkap dr Rizka Aditya Sp OG, Kadiv Advokasi Komunitas Aceh Menyusui saat menjadi narasumber podcast Serambi FM yang disiarkan secara langsung melalui Fanpage Facebook Serambinews.com pada Minggu (18/4/2021).
Maka dari itu, ada baiknya si ibu menyusui yang berpuasa harus memenuhi asupan nutrisi yang berasal dari makanan dan yang paling penting asupan cairan ketika ingin menjalankan ibadah puasa.
Baca juga: Dijamin Bebas Dehidrasi, Ini Tips Sukses Berpuasa untuk Ibu Menyusui, Termasuk Atur Pola Makan Minum
Untuk menu berbuka puasa, ibu menyusui disarankan makan kurma terlebih dahulu agar mengembalikan energi yang hilang.
"Saat berpuasa, makan kurma disarankan makan yang manis, atau karbohidrat simplex supaya energinya cepat balik," lanjut dr Rizka Aditya.
Sementara untuk memenuhi asupan cairan tubuh, ibu menyusui disarankan untuk mengonsumsi air mineral dengan memenuhi istilah 'Trik 2-2'.
"Jadi triknya itu ada 2-2. Setelah makan kurma kemudian minum dua gelas air putih, terus setelah shalat maghrib, minum lagi satu gelas, makan, kemudian habiskan lagi dua gelas. Kemudian tarawih, sebelum berangkat tarawih minum dulu, pulang tarawih minum lagi satu gelas. Kemudian makan lagi cemilan karena ibu hamil dan menyusui makannya bentar-bentar," katanya.
Baca juga: Apakah Ibu yang Tidak Bisa Menyusui dapat Berisiko Terkena Kanker Payudara? Begini Faktanya
Selain faktor nutrisi dan cairan tubuh, ada faktor lainnya yang mempengaruhi turunnya produksi ASI yakni si ibu yang tidak bahagia dan kelelahan.
Kedua kondisi tersebut dapat mempengaruhi pasokan ASI.
"Penyebab ASI seret ialah ibunya kelelahan dan ibunya tidak bahagia. Bila ibunya merasa kelelahan, ibunya merasa tidak bahagia itu akan menyebabkan ASI nya seret. Alamiahnya pada saat ibunya menyusui dan memeiliki anak, ibu akan bahagia," ungkap dr Lia Subhan saat menjadi narasumber podcast Serambi FM yang disiarkan secara langsung melalui Fanpage Facebook Serambinews.com pada Minggu (18/4/2021).
Pada saat ibu bahagia, hormon aksistosin dalam tubuh si ibu akan aktif. Hormon inilah yang nantinya akan menjadi faktor untuk memproduksi ASI.
"Hormon ini disebut juga sebagai hormon cinta, ketika hormonnya aktif, maka ASI-nya akan keluar dengan lancar," lanjutnya.
Diketahui jika ayah juga ikut mendukung program menyusui maka keberhasilan menyusui akan lebih besar.
Sebaliknya, saat ayah tidak membantu program menyusui dengan benar, keberhasilan menyusui hanya lebih sedikit.
"Makanya penting sekali dalam proses menyusui ini, ibu butuh dukungan dari ayah, kemudian komunikasi dengan ayah dan berbagi pekerjaan rumah agar tidak lelah,"imbuhnya. (Serambinews.com/Firdha Ustin)
Baca juga berita lainnya
Baca juga: Kabar Bahagia, Siti Nurhaliza Lahirkan Anak Kedua, Beratnya Hampir Capai 4 Kg
Baca juga: Polisi Tahan Pria Ini, Diyakini Pelaku Menembak 3 Orang di Supermarket New York, Seorang Tewas
Baca juga: Digosipkan Jadi Pelakor di Pernikahan Sule dan Nathalie Holscher, Tisya Erni Tidak Takut