Luar Negeri

Kisah Noraini yang Harus Mengganti Puasa Ramadhan Setelah Muazin Masjid Terlalu Cepat Azan Magrib

Kisah seorang wanita yang bernama Noraini Noordin (35), terpaksa harus mengganti puasa wajib Ramadhan tahun ini.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
Ilustrasi azan - Kisah Noraini yang Harus Mengganti Puasa Ramadhan Setelah Muazin Masjid Terlalu Cepat Azan Magrib 

SERAMBINEWS.COM, MALAYSIA – Kisah seorang wanita yang bernama Noraini Noordin (35), terpaksa harus mengganti puasa wajib Ramadhan tahun ini.

Pasalnya, muazin masjid di tempatnya itu terlalu cepat mengumandangkan azan Magrib.

Tak hanya dirinya, warga sekitar juga harus mengganti puasa Ramadhan mereka.

Peristiwa tersebut terjadi di Masjid Al-Khairiyah di Taman Seri Gombak, Batu Caves, Selangor, Malaysia pada Senin (19/4/2021) lalu.

Azan Magrib menjadi penanda waktu berbuka puasa bagi umat Islam yang tengah menjalankan ibadah puasa, terutama di bulan Ramadhan.

Noraini Noordin (35) merupakan satu diantara warga lainnya yang terpaksa mengganti puasa Ramadhan tahun ini.

Baca juga: Kumandang Azan Magrib Cepat 3 Menit, Pengurus Masjid Ini Minta Maaf, Minta Warga Mengganti Puasanya

Baca juga: Azan Berkumandang di Kota Edmonton Kanada, Membuat Ramadhan Lebih Damai Bagi Umat Islam

Wanita penjual panganan berbuka puasa di depan masjid itu mengatakan, karena sudah berkumandang azan magrib, maka ia tak segan-segan untuk berbuka puasa.

“Saya sudah mendengar azan (Magrib) terus buka puasa, kemudian makan,” katanya, dikutip dari Harian Metro, Kamis (22/4/2021).

Diketahui, muazin masjid tersebut mengumandangkan azan magrib lebih cepat tiga menit dari waktu yang telah ditetapkan.

Kekeliruhan yang tak diketahui itu membuat penduduk di lingkungan sekitar langsung berbuka puasa.

“Setelah makan sebiji kurma, tiba-tiba azan kembali bergema,” ungkap Noraini.

“Biasanya azan hanya satu kali, tapi saya fikir sepertinya mikrofon rusak, terus saja berbuka puasa,” ujarnya.

Baru tadi malam (Selasa,20/4/2021), kata  Noraini, pihak masjid datang untuk memberi tahu bahwa puasa batal dan harus diganti.

Saat itu insiden kesalahan itu terjadi, ia dan dua orang pekerja perempuan sedang berada di lapak jual panganan berbuka puasa.

Baca juga: Arab Saudi Hancurkan Rudal Balistik Milisi Houthi Mengarah ke Jazan

Baca juga: Batas Sahur Imsak atau Azan Subuh? Simak Video Penjelasan Ulama Aceh Tgk Faisal Ali

Menurutnya, jika hal itu bukan salahnya dan juga tidak disengaja, maka tidak membatalkan puasa.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved