KRI Nanggala

KRI Nanggala 402 Terbelah di Kedalaman 838 Meter, Begini Video Ilustrasi Saat Kapal Selam Tenggalam

Duka cita menyelimut TNI Angkatan Laut serta masyarakat Indonesia atas tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala-402 di perairan utara Bali

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Zaenal
Tangkapan layar video
Tampilan Video Animasi 3D Tenggelamnya Kapal Selam ARA San Juan tahun 2017 di Laut Atlantik di Kedalaman 907 meter. Bandingkan dengan KRI Nanggala-402 yang diperkirakan tenggelam di kedalaman 850 meter. 

SERAMBINEWS.COM – Duka cita menyelimut TNI Angkatan Laut serta masyarakat Indonesia atas tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala-402 di perairan utara Bali.

KRI Nanggala-402, kapal selam buatan Jerman itu ditemukan terbelah menjadi tiga bagian.

Kapal selam yang dibangun pada tahun 1979 tersebut berada di dasar laut dengan kedalaman 838 meter.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengumumkan bahwa 53 awak kapal selam KRI Nanggala-402 telah gugur.

Sempat tertunduk dan diam sesaat, Hadi menyampaikan kabar dengan suara bergetar.

"Dengan kesedihan yang mendalam, selaku Panglima TNI, saya nyatakan bahwa 53 personel on board KRI Nanggala-402 telah gugur," kata Panglima TNI, Minggu (25/4/2021).

Baca juga: Ustaz Yusuf Mansur Janjikan Beasiswa Pesantren untuk Semua Anak Kru Kapal Selam KRI Nanggala-402

Baca juga: KRI Nanggala-402 Ditemukan Terbelah Menjadi 3 Bagian, Ini Kronologi hingga Upaya Evakuasi

KRI Nanggala-402 kini dalam status “on eternal patrol” atau dalam patroli abadi.

Istilah ini menggambarkan kondisi suatu kapal yang tidak akan pernah kembali lagi. 

Namun, bagaimana proses sebuah kapal selam dikatakan subsunk atau tenggelam di dalam lautan?

Akun Youtube Batalyon TV pada tanggal 24 April 2021 lalu mengunggah sebuah video ilustrasi yang menggambarkan proses pecahnya kapal selam di laut dalam. 

Peristiwa ini dialami oleh kapal selam milik Angkatan Laut Argentina, Ara San Juan (S-42) TR 1700 Class buatan Jerman yang tenggelam pada 15 November 2017, bersama beberapa awaknya saat latihan.

Kapal selam milik AL Argentina ini diduga kuat pecah beberapa bagian saat kandas di kedalaman 600 meter.

Melansir dari tayangan Youtube Batalyon TV, awalnya kapal selam Ra San Juan telah mendapat izin untuk menyelam.

Kapal pun bergerak di dalam lautan untuk melakukan misi latihan.

Normalnya, kapal selam buatan Jerman hanya mampu menyelam hingga kedalaman 250-500 meter.

Baca juga: Turki Turut Berbelasungkawa Terkait KRI Nanggala-402 : Kami Merasa Kesedihan Mendalam

Baca juga: Innalillah! 53 Kru KRI Nanggala-402 Dinyatakan Telah Gugur, Panglima TNI Tercekat Umumkan Kabar Duka

Namun, kapal selam Ra San Juan telah melewati batas maksimal prosedur hingga mencapai kedalaman 600 meter.

Karena tekanan air laut yang begitu kuat di kedalaman 600 meter menyebabkan kerusakan fatal bagi kapal selam.

Animasi ilustrasi 3D itu menggambarkan kapal selam remuk hingga tenggelam ke dasar lautan.

Puing-puing kapal selam bertebaran di dalam lautan karena kuatnya tekanan air laut.

“Hal ini kemungkinan bisa dialami oleh KRI Nanggala-402 milik TNI AL bila sampai kandas di kedalaman 700 - 850 meter dibawah laut sekitar Pulau Bali,” tulis keterangan video tersebut.

“Duka cita yang dalam kami untuk seluruh awak KRI Nanggala-402 dan Keluarga Besar TNI AL,” tulisnya.

Foto KRI Nanggala-402 di Kedalaman 838 Meter

Setelah berbagai upaya yang dilakukan, KRI Nanggala-402 akhirnya berhasil ditemukan keberadaanya.

Melansir dari Kompas.com, Senin (26/4/2021) TNI AL meyakini, tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 bukan karena human error atau kesalahan manusia.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan, analisis awal tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 lebih pada faktor alam.

Gambar dari kamera kapal MV Swift Rescue, ditangkap di kedalaman 838m, menunjukkan kemudi selam dari kapal selam yang tenggelam.
Gambar dari kamera kapal MV Swift Rescue, ditangkap di kedalaman 838m, menunjukkan kemudi selam dari kapal selam yang tenggelam. (Tribunnews.com)

Ia mengatakan, dari sejumlah laporan awal penyebab tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 buatan Jerman ini juga bukan karena kesalahan manusia mau pun black out atau mati listrik.

"Sudah kita evaluasi dari awal saya berkeyakinan ini bukan human error dan lebih kepada faktor alam," kata Yudo, di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai Bali, Minggu (25/4/2021).

Gambar dari kamera kapal MV Swift Rescue, ditangkap di kedalaman 838m.
Gambar dari kamera kapal MV Swift Rescue, ditangkap di kedalaman 838m. (Tribunnews.com)

Meski demikian, untuk memastikannya, pihaknya perlu mengangkat badan kapal selam KRI Nanggala-402 terlebih dahulu.

Hal ini untuk mengetahui penyebab pasti tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 yang diawaki 53 kru ini.

"Jadi nantinya akan diinvestigasi setelah badan kapal bisa diangkat," kata dia.

Yudo berkeyakinan tidak ada kelalaian manusia karena saat proses menyelam kapal selam KRI Nanggala-402 sudah melalui semua prosedur yang ada.

Gambar dari kamera kapal MV Swift Rescue, ditangkap di kedalaman 838 meter
Gambar dari kamera kapal MV Swift Rescue, ditangkap di kedalaman 838 meter (Tribunnews.com)

Prosedur itu yakni saat menyelam ada laporan penyelaman.

Kemudian, terdengar dari sea rider penjejak bahwa kapal selam KRI Nanggala-402 telah melaksanakan peran persiapan bertempur, menyelam, dan sebagainya.

"Dari awal saya sampaikan kapal ini tidak atau bukan human error karena saat proses menyelam sudah melalui prosedur yang betul mulai laporan penyelaman dan terdengar dari penjejak kemarin itu," kata dia.

Gambar dari kamera kapal MV Swift Rescue, ditangkap di kedalaman 838 meter
Gambar dari kamera kapal MV Swift Rescue, ditangkap di kedalaman 838 meter (Tribunnews.com)

Kemudian, ia yakin tidak black out karena saat menyelam diketahui lampu masih menyala semuanya.

"Artinya tidak black out saat menyelam langsung hilang ini," kata dia.

Seluruh awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang berjumlah 53 dinyatakan gugur, Minggu (25/4/2021) sore.

Hal ini disampaikan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Minggu petang.

"Berdasar bukti-bukti otentik tersebut dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur," kata Hadi.

Gambar dari kamera kapal MV Swift Rescue, ditangkap di kedalaman 838 meter
Gambar dari kamera kapal MV Swift Rescue, ditangkap di kedalaman 838 meter (Tribunnews.com)

Ia mengatakan, hal ini berdasarkan pemindaian secara akurat oleh KRI Rigel di lokasi yang ada kemagnetan yang kuat sebelumnya.

Pemindaian menggunakan multibeam sonar dan magnetometer. Pemindaian ini menghasilkan citra bawah air yang lebih detail.

MV Swift Rescue Singapura telah menurunkan ROV dan melakukan citra bawah air secara visual menggunakan kamera.

Gambar dari kamera kapal MV Swift Rescue, ditangkap di kedalaman 838m, menunjukkan bagian lambung dari kapal selam yang tenggelam.
Gambar dari kamera kapal MV Swift Rescue, ditangkap di kedalaman 838m, menunjukkan bagian lambung dari kapal selam yang tenggelam. (Tribunnews.com)

Telah diperoleh citra yang dikonfirmasi sebagai bagian dari kapal selam KRI Nanggala-402.

Bagian kapal yakni meliputi kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudi selam timbul, bagian kapal yang lain termasuk baju keselematan awak kapal MK 11. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

BERITA TERKAIT KRI NANGGALA-402

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS

Baca Juga Lainnya:

Baca juga: Suara Panglima TNI Bergetar Saat Umumkan Seluruh Awak KRI Nanggala-402 Telah Gugur

Baca juga: Fakta Kepala BIN Papua Brigjen I Gusti Putu Gugur Ditembak KKB, TNI Sebut Kelompok Lekagak Telenggen

Baca juga: Pejabat China di Xinjiang Kecam Deklarasi Genosida Uighur Oleh Inggris, Tidak Berdasarkan Fakta

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved