Berita Aceh Barat Daya
Kemegahan Masjid Agung Baitul Ghafur Abdya, Jadi Destinasi Wisata Religi, Mampu Tampung 4.200 Jamaah
Masjid Agung Baitul Ghafur (MABG) merupakan rumah ibadah kebanggaan masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) saat ini.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Muhammad Hadi
Melainkan juga makanan nasi yang dikemas dalam kotak dengan menu khusus kuah beulagong, masakan khas Aceh.
Baca juga: Curhat Abang Kandung Irfan Suri, Putra Aceh di KRI Nanggala; Kami Tidur Sekamar, Baju Sering Sama
Menu berbuka ini diperuntukkan bagi para musafir yang melintasi kawasan Kabupaten Abdya, serta masyarakat yang ingin berbuka puasa di MABG setempat.
Menu kuah beulagong dengan bahan daging kambing, itik, ayam dan ikan segar dimasak langsung di kompleks masjid.
Jelang berbuka, menu makanan dihidangkan pengurus BKM bersama Ramaja Mesjid bersama panitia yang sudah dibentuk.
Sejumlah tenga scurity melaksanakan tugas pengamanan, termasuk menertibkan pakaian pengunjung harus sesuai syariat.
Menu berbuka yang tersedia secara gratis, tidak kurang 250 paket nasi yang dikemas dalam kotak plus satu kancah kuah beulagong (menu khas Aceh) setiap hari.
Paket nasi dan satu kancah kuah beulagong disediakan Pemkab Abdya melalui Dinas Syariat Islam dan Pendidikan Dayah setempat.
Sedangkan takjil yang tersedia antara 200 sampai 250 paket, berupa air tebu dan kue-kue (snack) plus satu kancah kuag beulagong (bahan daging ayam kampung) merupakan sedekah pribadi dari Akmal Ibrahim.
Baca juga: Malam Lailatul Qadar, Kapan? Simak Ciri-ciri Malam Lailatul Qadar di Bulan Puasa Ramadhan
Bupati Abdya, Akmal Ibrahim, juga Ketua Dewan Penasehat Masjid Agung Baitul Ghafur kepada Serambinews.com, menjelaskan, Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) setempat berpartisipasi menyediakan menu masakan kuah beulagong pada Ramadhan tahun ini.
Bukan saja SKPK, termasuk Bupati, Wakil Bupati, Sekdakab, dan Akmal Ibrahim secara pribadi juga menyediakan satu kancah kuah beulagoeng sebagai menu berbuka para musafir dan masyarakat yang berbuka di Masjid Agung Baitul Ghafur.
Menjadi Tempat Pemersatu Umat
Bupati Abdya, Akmal Ibrahim SH mengharapkan semua kegiatan yang baik dimulai dari masjid, bukan hanya menjadi tempat ibadah shalat saja.
Bagaimana menjadikan masjid tidak ada konflik di dalamnya, tidak ada benturan kepentingan, tapi dalam pengelolaan masjid bisa melayani semua orang sehingga masjid menjadi tempat pemersatu umat.
Harapan itu disampaikan Bupati Akmal Ibrahim dalam acara Pengukuhan Pengurus Badan Kemakmuran (BK) Masjid Agung Baitul Ghafur pada 11 Desember 2020.
Selama ini, katanya, pembatasan-pembatasan pemanfaatan masjid hanya berdasarkan pendapatan-pendapat dan logika, bukan berdasarkan dalil yang disampaikan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
Rusulullah menjadi contoh bagaimana mengelola sebuah masjid yang baik.
“Sekarang, banyak sekali pandangan, tak boleh begini dan begitu. Padahal pandangan seperti itu harus berdasarkan dalil, jangan bicara pendapat dan perasaan,” ungkap Akmal.
Baca juga: Ini Prosedur Bagi yang Ingin Pergi ke Arab Saudi Untuk Umrah
Mewujudkan harapan dan cita-cita seperti, menurut Bupati Abdya, peran Badan Kemakmuran Masjid dan Remaja Masjid Baitul Ghafur menjadi sangat penting.
Karenanya, diminta untuk diskusikan bagaimana Rusulullah Muhammad SAW mengelola masjid. “Allah telah menjamin Rasul itu contoh yang sempurna semua hal. Kalau Allah telah menjamin seperti itu, ya tak ada pendapat lain, tak boleh ini dan itu,” kata Akmal.
“Kenapa kita berpecah oleh hal-hal yang kecil, kenapa masjid begitu banyak pantangannya. Padahal kita selalu bicara bahwa masjid adalah pusat kegiatan umat Islam,” tambahnya.
Untuk itu kepada Badan Kemakmuran Masjid, termasuk Ramaja Masjid agar mengelola masjid dengan baik, selain sebagai tempat ibadah, bisa menjadi tempat pengajian (majelis taklim), tempat mencetak hafiz, bahkan sebagai tempat rapat para pemuda dan rapat keujruen blang pun bisa dilaksanakan di masjid.(*)
Baca juga: Usai Didatangi Puluhan TNI AL, Oknum Polisi Ditangkap Terkait Postingan KRI Nanggala di Facebook