Kesehatan
Turunkan Penyerapan Biotin Hingga Kontaminasi Bakteri, Ketahui 4 Risiko Makan Telur Setengah Matang
Mengonsumsi telur setengah matang yang terkontaminasi bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan Salmonella.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin
3. Telur setengah matang mungkin terkontaminasi bakteri
Telur setengah matang masih mungkin mengandung Salmonella, sejenis bakteri yang mudah menyebabkan penyakit.
Bakteri Salmonella ini bukan hanya dapat ditemukan di cangkang telur, tapi juga di dalam telur.
Jika telur dikonsumsi setengah matang, maka ada kemungkinan bakteri Salmonella yang ada pada telur belum mati karena suhu tidak panas.
Baca juga: Dikenal Banyak Manfaat, Tenyata Orang dengan Kondisi Seperti Ini Dilarang Mengonsumsi Telur Bebek
Mengonsumsi telur setengah matang yang terkontaminasi bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan Salmonella.
Beberapa gejala keracunan makanan atau infeksi Salmonella yang bisa terjadi, termasuk kram perut, diare, perut mual, demam, dan sakit kepala.
Gejala ini biasanya muncul 6 hingga 48 jam setelah makan makanan yang terkontaminasi bakteri dan dapat berlangsung 3 hingga 7 hari.
Untungnya, risiko telur terkontaminasi bakteri Salmonella saat ini mungkin sudah rendah.
Beberapa perbaikan mungkin telah dilakukan dalam pemrosesan telur yang dapat menyebabkan lebih sedikit kasus infeksi Salmonella.
Perubahan ini termasuk pasteurisasi.
Proses ini menggunakan perlakuan panas untuk mengurangi jumlah bakteri dan mikroorganisme lain dalam makanan.
Meski demikian, untuk meminimalkan risiko infeksi Salmonella, menyantap telur matang sempurna mungkin adalah pilihan yang lebih baik daripada makan telur setengah matang.
4. Infeksi bakteri lebih berbahaya untuk kelompok orang tertentu
Infeksi Salmonella lebih menjadi perhatian pada populasi tertentu.
Pada beberapa orang, hal itu bisa berakibat serius atau bahkan fatal.
Ini termasuk:
- Bayi dan anak kecil
Kelompok usia dini lebih rentan terhadap infeksi karena sistem kekebalan yang belum matang.
- Wanita hamil
Meski jarang terjadi, infeksi Salmonella tetap saja dapat menyebabkan kram di rahim wanita hamil yang dapat menyebabkan kelahiran prematur atau lahir mati.
- Lansia
Orang yang berusia di atas 65 tahun lebih mungkin meninggal karena infeksi yang ditularkan melalui makanan.
Faktor yang berkontribusi termasuk malnutrisi dan perubahan terkait usia pada sistem pencernaan.
- Individu dengan gangguan kekebalan
Sistem kekebalan lebih lemah dan lebih rentan terhadap infeksi pada orang dengan penyakit kronis.
Orang dengan diabetes, HIV, dan tumor ganas termasuk di antara mereka yang dianjurkan untuk tidak makan telur mentah atau telur setengah matang. (Serambinews.com/Yeni Hardika)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 4 Risiko Makan Telur Setengah Matang yang Perlu Dipertimbangkan