Menlu Iran Kunjungi Kuwait, Seusai Bertemu Milisi Houthi Untuk Mendukung Gencatan Senjata di Yaman

SERAMBINEWS.COM, DUBAI - Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif melakukkan pertemuan dengan para pemimpin utama Kuwait.

Kelama kunjungannya ke negara Teluk itu, Zarif membahas berbagai persoalan dengan Perdana Menteri Sheikh Sabah Khaled Al-Hamad Al-Sabah

Kantor berita negara KUNA, Jumat (30/4/2021) melaporkan masalah regional dan internasional serta hubungan bilateral menjadi pembahasan utama.

Dia juga bertemu dengan mitranya dari Kuwait Ahmad Nasser Al-Mohammad Al-Sabah.

Keduanya berbicara tentang cara-cara meningkatkan hubungan bilateral.

Juga bagaimana cara menciptakan stabilitas dan perdamaian di kawasan ini.

Baca juga: Pemerintah Yaman Minta Iran Mendukung Perdamaian, Hentikan Pasokan Senjata ke Milisi Houthi

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran bertemu perwakilan milisi Houthi di Oman pada Rabu (28/4/2021).

Untuk menyampaikan dukungan Teheran atas gencatan senjata dan kembali ke pembicaraan untuk mengakhiri konflik panjang negara itu.

Pada pembicaraan dengan juru bicara Houthi, Mohammed Abdul Salam, Mohammad Javad Zarif "sekali lagi menekankan pandangan mengenai solusi politik.

Menjadi satu-satunya solusi untuk mengakhisi krisis Yaman.

Zarif menekankan dukungan gencatan senjata dan pembicaraan Yaman-Yaman.

Baca juga: Utusan PBB untuk Yaman Desak Milisi Houthi Hentikan Serangan ke Marib

Beberapa pertemuan telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir antara kepala diplomat Iran dan juru bicara Houthi di ibu kota Oman.

Komentar Zarif muncul sehari setelah Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman meminta milisi Houthi berhenti berperang dan memasuki negosiasi perdamaian.

Perang di Yaman, yang menewaskan puluhan ribu orang sejak konflik meletus pada 2014.

Tetapi, telah berkobar lagi dalam dua bulan terakhir dengan kampanye milisi Houthi untuk merebut Marib.

Baca juga: Houthi Abaikan Seruan Internasional, Gempur Arab Saudi dan Marib, AS dan Eropa Akan Segera Beraksi

Marib sebuah kawasan kaya migas, sehingga Houthi ingin merebutnya.

Arab Saudi telah mengusulkan gencatan senjata komprehensif dan kembali ke meja perundingan, sebuah proposal yang masih ditolak milisi Houthi.(*)