Breaking News

Internasional

Hizbullah Lebanon Membangun Kerajaan Narkoba, Targetkan Arab Saudi

Kelompok militan Hizbullah Lebanon telah membangun kerajaan narkoba melalui strategi narcoteroris dengan target Arab Saudi.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Ali Dia
Pendukung gerakan Syiah Hizbullah mengadakan pawai di Kfar Kila, perbatasan Lebanon dengan Israel pada 25 Oktober 2019. 

Lebanon dikenal sebagai salah satu produsen ganja teratas dunia, yang dibudidayakan secara luas di daerah yang dianggap sebagai benteng Hizbullah, terutama Baalbek dan Hermel.

Tahun lalu, Departemen Luar Negeri AS dan komunitas intelijen Washington mengatakan bahwa ada banyak bukti untuk mendukung klaim yang mengaitkan Hizbullah dengan kegiatan kriminal.

Termasuk perdagangan narkoba, di Amerika Selatan dan Eropa.

Sejak 2009, banyak orang Lebanon telah diberi sanksi oleh Departemen Keuangan AS karena hubungannya dengan kejahatan terorganisir.

Terlibat perdagangan narkoba dan pencucian uang dan banyak dari mereka yang diberi sanksi terkait dengan Hizbullah.

Hizbullah telah membangun hubungan yang kuat dengan daerah tiga perbatasan Paraguay-Argentina-Brasil di Amerika Selatan, rumah bagi lebih dari 5 juta orang asal Lebanon.

Kontak lokal diyakini memfasilitasi dan menyembunyikan operasi perdagangan narkoba, pencucian uang, dan pendanaan teroris Hizbullah di area ini.

Baca juga: Buah Delima Berisi Narkoba dari Suriah, Bukan dari Lebanon, Minta Arab Saudi Cabut Larangan Impor

Antoine Kanaan, pemimpin redaksi Lebanon Law Review, mengatakan sedikit keraguan Hizbullah berada di belakang Captagon yang ditemukan dalam pengiriman buah delima yang sampai di Jeddah.

Dia mengatakan delima bahkan tidak diproduksi secara komersial di Lebanon.

Dia menambahkan bahwa itu adalah tanaman buah-buahan sekunder yang penanamannya terbatas pada petak-petak kecil seperti kebun buah-buahan dan kebun pribadi.

Sebaliknya, Suriah terkenal dengan produksi delima, terutama di daerah seperti Daraa, katanya kepada Arab News.

"Itu berarti buah delima yang dikirim dari Lebanon ke Arab Saudi berasal dari Suriah," kata Kanaan, yang yakin bahwa Captagon telah dimasukkan ke dalam buah-buahan di Lebanon.(*)

Jumlah Captagon yang terlibat dan kecerdikan plot mengkonfirmasi keterlibatan Hizbullah, atau setidaknya persetujuan dan pembagian keuntungan, menurut Kanaan.

Dia mencatat konsensus mengatur segala sesuatu di Lebanon, bahkan narkoba.

"Saya yakin Hizbullah adalah pemasok Captagon nomor satu di kawasan itu dan tidak mungkin pedagang Lebanon independen, atau bahkan pemerintah Suriah, berani melakukan ini tanpa melibatkan Hizbullah," katanya.

Jenderal Adel Machmouchi, mantan kepala departemen antinarcotics di Pasukan Keamanan Dalam Negeri Lebanon, mengatakan penggerebekan narkoba di Jeddah telah mengekspos Lebanon.

Sebagai salah satu negara yang tidak bekerja sama dengan badan-badan penegakan narkoba internasional.

Dalam wawancara TV akhir pekan lalu, dia menyarankan agar kementerian Lebanon dan badan keamanan terkait harus memiliki kendali yang lebih baik dan lebih dekat" atas daerah-daerah Lembah Bekaa dan Lebanon utara..

Dia mengatakan bahwa pemerintah harus mengubah bisnis ilegal itu menjadi proyek yang sah dan produktif.

Machmouchi mengatakan hukuman tidak cukup keras untuk membatasi kejahatan dalam memproduksi, memperdagangkan dan menyelundupkan narkoba harus dibuat lebih keras.

Dia mengklaim ada sekitar 20 pabrik yang pernah memproduksi pil Captagon di Lebanon.

“Badan antinarotik Lebanon harus (bergabung) dengan rekan-rekannya di Arab Saudi dan negara-negara GCC lainnya untuk memerangi kejahatan ini," ujarnya.

"Harus mampu menghentikan proses penggunaan Lebanon sebagai landasan peluncuran untuk menyelundupkan narkoba,” kata Machmouchi.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved