Pasien Covid-19 Kesulitan Oksigen, Ternyata Anggaran Sektor Kesehatan di India Hanya 1 Persen
Dr Bal mencatat bahwa di sektor kesehatan publik, selama ini hanya sedikit anggaran yang dialokasikan pemerintah India.
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
SERAMBINEWS.COM, NEW DELHI - Seorang warga India bernama Sanchi Gupta tampak berlarian, ia mencoba mendapatkan tabung oksigen, meskipun hanya silinder kosong.
Ibunya merupakan satu dari 140 pasien virus corona (Covid-19) yang dirawat di Rumah Sakit Saroj, salah satu rumah sakit dengan fasilitas terbaik di ibu kota India, New Delhi.
Dalam perawatan intensifnya ini, sang ibu telah menggunakan alat bantu pernafasan atau ventilator.
Namun kemudian, rumah sakit itu menyampaikan kepada Gupta dan keluarga lainnya bahwa persediaan oksigen di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) tersebut telah habis.
Sehingga mereka harus mencari tabung oksigen untuk dibawa ke rumah sakit itu agar nyawa orang yang mereka cintai ini tidak terancam.
Baca juga: Cara Cek Daftar Penerima BLT UMKM di BRI atau BNI, Cair Sebelum Lebaran
Baca juga: Rawat Pasien Virus Corona, Dokter Muda India Sebut, Siapa yang Harus Bertahan Hidup dan Mati

Seorang wanita Irak membersihkan puing-puing di samping botol oksigen yang dievakuasi di luar rumah di Rumah Sakit Ibn Al-Khatib di Baghdad, pada 25 April 2021, setelah kebakaran meletus di fasilitas medis yang disediakan untuk kasus virus korona paling parah. Setidaknya 23 orang tewas ketika kebakaran terjadi di unit perawatan intensif virus corona di ibu kota Irak, negara dengan infrastruktur kesehatan yang sudah lama bobrok menghadapi peningkatan kasus COVID-19. (AHMAD AL-RUBAYE / AFP)
"Kami tidak mendapatkan silinder penuh, jadi kami mencoba mencari silinder yang kosong, karena kami masih bisa mengisinya. Kami berhubungan dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dengan harapan mereka memiliki tangki yang dapat mengisi silinder, kami putus asa," kata Gupta menjelaskan kepada media lokal di luar rumah sakit tersebut.
Ia pun menanyakan hal ini pula kepada setiap orang asing yang ia temui di trotoar luar rumah sakit.
"Apa yang terjadi dengan pemerintah? Mengapa kita tidak punya oksigen? Mengapa? Mengapa ini terjadi?," jelas Gupta sambil menangis.
Perlu diketahui, di India, pengadaan oksigen merupakan tugas yang biasanya bukan menjadi tanggung jawab keluarga pasien.
Namun dengan negara mengkonfirmasi terjadi lebih dari 300.000 kasus Covid-19 setiap harinya secara berturut-turut selama dua minggu terakhir, rantai pasokan medis pun telah putus.
Baca juga: Oposisi India Serukan Lockdown Total, Pasien Covid-19 Lewati Rekor Tembus Lebih 20 Juta
Baca juga: Imbas Lockdown India, Seorang Pria Ditemukan Makan dari Tempat Pembuangan Sampah

Pasien covid-19 di India menggunakan oksigen. Obat Covid-19 dan Oksigen Langka Di Rumah Sakit, Warga India Berburu ke Pasar Gelap (Punit Paranjpe/AFP])
Selain kekurangan oksigen, ada pula rumah sakit yang kekurangan tempat tidur pasien, obat antivirus hingga alat tes virus corona.
Dikutip dari laman NPR, Kamis (6/5/2021), para ahli mengatakan bahwa ini adalah konsekuensi dari pengabaian dan kurangnya anggaran pemerintah untuk layanan kesehatan masyarakat di negara berpenduduk hampir 1,4 miliar orang itu, selama beberapa dekade.