Ramadhan 2021
Ie Bu Peudah, Kuliner 44 Rempah Warisan Leluhur yang Hanya Ada Kala Ramadhan
Biasanya bahannya merupakan hasil sumbangan atau meuripee (patung-patungan) dari warga. Namun ada sebagian gampong yang memiliki aset tanah hibah, yan
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Ansari Hasyim
Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ie Bu Peudah (Air Nasi Pedas), merupakan kuliner khas Aceh yang sudah diwariskan secara turun-temurun sejak zaman kesultanan.
Masakan sejenis bubur ini juga ikut menyemarakkan Ramadhan di Aceh, karena hanya dimasak dan disajikan khusus di bulan suci ini.
Ie Bu Peudah merupakan kuliner kaya akan rasa. Karena untuk membuatnya, akan menggunakan 44 jenis rempah.
Sebagian besar bahan bakunya merupakan daun-daunan khusus yang dicari di hutan.
Tradisi memasak Ie Bu Peudah saat bulan Ramadhan banyak dijalankan di kawasan Aceh Besar. Biasanya setiap masjid/Meunasah akan membuka dapur khusus untuk memasak penganan khas berbuka.
• Oknum Perwira TNI Ketahuan Selingkuh di Mobil dengan Istri Orang, Kariernya Kini Hancur
• 500 Polisi Gerebek Kampung Ambon, 50 Orang Diamankan, Senjata Rakitan dan Narkoba Disita
Biasanya bahannya merupakan hasil sumbangan atau meuripee (patung-patungan) dari warga. Namun ada sebagian gampong yang memiliki aset tanah hibah, yang biaya pengelolaannya untuk memasak Ie Bu Peudah.
Di Gampong biasanya, kaum laki-laki berperan mencari daun-daunan di hutan dan memasaknya, sedangkan kajum perempuan menyiapkan bumbu rempah.
Namun seiring berjalannya waktu, sudah ada beberapa Gampong yang diketahui tidak lagi menjalankan tradisi memasak Ie Bu Peudah saat bulan Ramadhan.
Oleh karena itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menggelar Khanduri Ie Bu Peudah pada, 5-8 Mei 2021.
Puncak acaranya berlangsung, Sabtu (8/5) di Museum Aceh, Banda Aceh.
Pihak penyelenggara memasaknya dua kuali besar Ie Bu Peudah. Kokinya didatangkan khusus dari Bueng Sodom dan Lampoh Keude, Aceh Besar.
Kemudian dibungkus dalam wadah kecil dibagikan kepada pengguna jalan di depan Museum Aceh dan disumbangkan ke panti asuhan.
Keuchik Bueng Bakjok, Aceh Besar, Hafidh Maksum mengatakan, tradisi memasak Ie Bu Peudah saat bulan Ramadhan sudah ada sejak zaman Sultan Iskandar Muda. Bersamaan dengan lahirnya tradisi meugang.
"Tidak ada dibuatnya Ie Bu Peudah saat Ramadhan, maka akan terasa ada sesuatu yang kurang dalam bulan Ramadhan," ujar Hafidh.