Fakta-fakta Kekerasan Israel Terhadap Palestina, Apa yang Terjadi hingga Penyebabnya
Berikut ini beberapa fakta yang perlu diketahui terkait kekerasan tentara Israel terhadap Palestina yang hingga saat ini masih berlangsung.
Surat kabar Israel Haaretz melaporkan, sekira 12 orang terluka dalam bentrokan itu.
"Saat malam tiba, situasi memburuk di Lod," kata polisi.
Media Israel melaporkan bahwa sinagoge (tempat ibadah orang Yahudi-Red) dan beberapa bisnis dibakar.
Sementara kantor berita Reuters mengatakan, ada laporan orang-orang Yahudi merajam mobil yang dikemudikan oleh seorang warga Arab.
Pada Selasa malam (11/5/2021), Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan keadaan darurat di Lod.
Baca juga: Bakar Kekasihnya Hingga Tewas, Ayah Indah: Pelaku Bersandiwara Jadi Pria Saleh Tapi Hatinya Iblis

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato di Knesset (Parlemen Israel) di Yerusalem pada 22 Desember 2020. (Yonathan SINDEL/POOL/AFP)
Konflik antara militer Israel dan militan Palestina di Gaza telah menimbulkan keresahan di antara minoritas Arab di Israel, yang menyebabkan protes.
Ada juga kerusuhan di kota-kota lain dengan populasi Arab Israel yang besar, serta di Yerusalem Timur dan Tepi Barat.
"Seluruh Israel harus tahu, ini benar-benar tak terkendali," kata Wali Kota Lod, Yair Revivo, seperti dikutip oleh surat kabar Times of Israel.
"Perang saudara telah meletus di Lod," imbuhnya.
Times of Israel membeberkan bahwa ini adalah pertama kalinya pemerintah menggunakan kekuatan darurat atas komunitas Arab sejak 1966.
Netanyahu mengatakan dia akan memberlakukan jam malam di kota jika perlu.

Asap mengepul setelah serangkaian serangan udara Israel menargetkan Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, pada awal 12 Mei 2021. Serangan udara Israel di Jalur Gaza telah menghantam rumah anggota berpangkat tinggi kelompok militan Hamas, militer mengatakan Rabu , dengan markas polisi wilayah juga menjadi sasaran. (SAID KHATIB / AFP)
Apa yang kita ketahui tentang pertarungan terbaru?
Israel mengatakan, pihaknya melancarkan serangan udara lebih lanjut terhadap sasaran di Gaza, sebagai tanggapan atas tembakan roket yang terus-menerus dari militan Palestina.