75 Persen dari Total Napi dan Tahanan di Aceh Tersangkut Perkara Ini
Dari 8.676 orang WBP itu sebanyak 5.632 orang di antaranya tersangkut perkara narkoba.
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Amirullah
Di LP Banda Aceh saat ini, kata Said, sedang dibenahi dua bangunan yang akan dijadikan sebagai sentra rehabilitasi para napi narkoba.
"Mereka ditempatkan di ruang khusus, mengikuti program rehabilitasi di tempat itu, dan kita pastikan tak ada lagi narkoba yang masuk ke dalam LP, sehingga para pecandu itu benar-benar bisa sadar dan tak lagi tergantung pada narkoba," kata Said Mahdar.
Dia tak menampik fakta bahwa di semua LP dan rutan di Aceh yang dominan penghuninya adalah napi atau tahanan narkoba. Bahkan di LP Perempuan di Sigli, Pidie, mayoritas penghuninya juga napi narkoba.
"Bukan di Aceh saja. Ke LP Tanjung Gusta, Medan, pun kita, penghuninya mayoritas napi narkoba. Dan sebagiannya orang Aceh," ungkap Said.
Realitas itu, di mana Said Mahdar, tidak saja memiriskan hati, tetapi sekaligus mengundang kekhawatiran yang mendalam akan kondisi generasi Aceh ke depan.
Baca juga: Kisah Sedih Seorang Anak Yatim di Hari Raya Idul Fitri yang Membuat Rasulullah SAW Terenyuh
"Kita pantas khawatir, mengingat begitu banyak sudah warga generasi muda Aceh yang kecanduan mengonsumsi narkoba atau menjadikan narkoba sebagai sumber nafkah utamanya," kata Said.
Menurut Said, realitas ini merupakan malapetaka besar bagi Aceh. "Kita akan kehilangan banyak generasi yang berkualitas gara-gara narkoba. Peran pemerintah dalam dan semua pihak terkait sangat kita harapkan dalam pemberantasan narkoba ini sebelum nantinya kita menyesal semua," tukas Said Mahdar.
Ia berharap ke depan di setiap LP semakin banyak lagi anggaran yang dialokasikan untuk program rehabilitasi napi narkoba sehingga lebih banyak napi tersangkut perkara narkoba yang berhasil direhab mental dan kesehatannya, serta disadarkan akan bahaya narkoba bagi dirinya dan orang lain.
Said juga mengaku prihatin, di hari baik bulan baik ini sedikitnya 5.600 orang warga Aceh tak bisa berlebaran Idulfitri dan bersilaturahmi dengan keluarganya gara-gara masih harus menjalani masa hukuman akibat terlibat narkoba.
"Semoga daftar yang memiriskan perasaan ini tak bertambah tahun ini dan pada tahun-tahun berikutnya," Said Mahdar berharap. (*)
Baca juga: Tak Pernah Diketahui Dunia, Rupanya Israel Gunakan Air Seni Hewan ini untuk Usir Pendemo Palestina
Baca juga: Nenek 70 Tahun Tewas Diduga Dianiaya Anak, Sempat Cerita ke Tetangga Kepalanya Dipukul
Baca juga: Diupah 5 Juta Antar Sabu ke Banda Aceh, 2 Warga Aceh Timur Ditangkap di Lhokseumawe