Berita Jakarta

Dijuluki ‘Ratu’ Kopi Gayo, Begini Kiprah Perempuan Pekerja Keras dengan Segudang Sertifikat Kopi Ini

Ia memang perempuan asli Gayo, seorang pekerja keras dan pantang menyerah. Namanya  Ruhaida, dipanggil Adhe Linge. Lahir di Takengon 1975.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Ruhaida, Ratu Kopi Gayo 

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Usahanya mengembangkan kopi Gayo sebagai tuan rumah di negeri sendiri mulai membuahkan hasil.

Tapi bukan berarti ia lantas puas, meski banyak sertifikat sudah ia terima dari berbagai kalangan.

Masih dibutuhkan usaha dan kerja keras, sehingga kopi Gayo benar-benar menjadi  ‘ratu’ kopi dunia.

“Kita harus melakukan banyak hal. Ini harus dilakukan bersama-sama dan mendapat dukungan semua kalangan,” kata perempuan yang dijuluki ‘Ratu’ Kopi Gayo ini.

Ia memang perempuan asli Gayo, seorang pekerja keras dan pantang menyerah. Namanya  Ruhaida, dipanggil Adhe Linge. Lahir di Takengon 1975.

Baca juga: Petugas BKSDA Aceh Tangani Konflik Gajah - Manusia di Desa Kapakseusak Aceh Selatan, Giring ke Hutan

Baca juga: VIDEO Perbatasan Aceh Tamiang Dijaga Ketat, Polda Aceh Kirim Tim Khusus Jaga Arus Balik Lebaran

Baca juga: Lima Meninggal Dunia, Kasus Covid-19 di Aceh Bertambah 91 Orang

‘Ratu’ Kopi Gayo adalah nama atau brand yang ia tabalkan untuk produk kopi yang ia kembangkan. Itulah sebabnya  ia kemudian dikenal dengan panggilan Ratu Kopi Gayo.

“Brand itu adalah sebutan teman-teman kopi di seluruh Indonesia. Teman-teman menyebut Si Ratu Kopi Gayo,” katanya.

Ia mengharapkan kopi Gayo makin populer di dunia internasional. Usaha di bidang perkopian, bukan tanpa alasan.

Pertama, ia adalah putri petani kopi. Orang tua dan sanak familinya sebahagian besar adalah petani kopi Gayo.

Tapi ia merasa petani kopi belum sejahtera, meski harga kopi  makin tinggi di tiap cangkirnya.

Baca juga: Mana Harus Didahulukan, Puasa Syawal atau Bayar Hutang Puasa Ramadhan? Begini Kata Ustaz Abdul Somad

Baca juga: KM Unggul Meulaboh Bersama 3 ABK Diperkirakan Besok Tiba di Banda Aceh, Ditarik dari Nicobar India

Baca juga: Serangan Pisau Tewaskan Tiga Orang di Stasiun Kereta Api Rusia

Kopi Gayo sebagai salah satu kopi unggulan dunia, nyatanya  belum sepenuhnya dinikmati petani.

“Karena itu saya memilih di bagian hilir dan pendidikan kopi, sehingga kopi Gayo bukan hanya dikenal sebagai sebuah nama, tapi juga filosofinya. Kopi bagi orang Gayo adalah kebudayaan,” katanya.

Adhe kemudian memfokuskan diri menjadi pengusaha kopi yang bergerak di kalangan milenial.

Ia muncul di berbagai pameran, melakukan kerjasama dengan banyak kalangan.

Penguasaannya tentang kopi ia tularkan melalui serangkaian pelatihan kopi.  Ia juga menjadi konsultan dan juri di berbagai lomba barista.

Baca juga: Penumpang dari Pelabuhan Ulee Lheue menuju ke Sabang Membludak, Ini Penegasan Dinas Perhubungan Aceh

Baca juga: CEO Bepahkupi Serahkan Pupuk Organik kepada Petani Kopi Gayo

Baca juga: Turki Buang Plastik Inggris, Daur Ulang Diabaikan

“Dengan cara ini, pengetahuan publik tentang kopi Gayo bisa disampaikan,” ujarnya.

Berkat keuletannya kemudian ia mendapat kepercayaan sebagai Ketua Koperasi Pengusaha Kopi Indonesia.

Bersama sejumlah pengusaha kopi Gayo lainnya, Adhe sedang mengancang-ancang terbentuknya wadah berupa Asosiasi Kopi Gayo Indonesia yang kelak diharapkan bisa membantu dan mendorong pengembangan kopi Gayo dalam dan luar negeri.

Saat ini, Adhe juga salah seorang pembina bagi petani kopi di Bengkulu dan  Pangandaran, Jawa Barat.

Sederet sertifikat sudah ia terima, antara lain CERTIFICATE of ‘UPON KENT BREWING DAY AS’ from Politeknik  Kent Bogor dan Certificate of ‘BARISTA TRAINER’ from Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan Provinsi DKI Jakarta.

Baca juga: Rocky Gerung Bicara tentang Konflik Israel Palestina, Banyak Yahudi Juga Bela Palestina

Baca juga: Yaman Kutuk Serangan Drone Milisi Houthi ke Pasar Ramai di Hodeidah

Baca juga: BMKG Ingatkan Gelombang Tinggi dan Potensi Hujan Petir di Barat dan Selatan Aceh

Kemudian, CERTIFICATE of ‘BARISTA TRAINER’ from Bencoolen Coffee, CERTIFICATE of ‘ BARISTA TRAINER’ from Bencoolen Coffee , dan CERTIFICATEof ‘TRAININNG MANAGEMENT CAFE, BARISTA and COFFEE BREWING’ from PT Riset Perkebunan Nusantara.

Lalu, CERTIFICATE of ‘BARISTA TRAINER’ from Bencoolen Coffee, CERTIFICATE of ‘PENGEMBANGAN KOPI PANGANDARAN ORGANIK’ from UNPAD, Pangandaran, serta CERTIFICATE of ‘BARISTA TRAINER’ from Bencoolen Coffee, Labur Cafe, Malang.

Selanjutnya, Certificate of ‘TRAINER BARISTA’ from Bencoolen Coffee, CERTIFICATE of ‘JURI LOMBA BARISTA tingkat SMK se-DKI Jakarta’ from Bencoolen Coffee dan banyak lagi.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved