Hamas Ingatkan Israel Agar Tak Sentuh Al Aqsa, Masjid Al Aqsa Dasar Pejuangan Melawan Zionisme

Dirinya juga mengancam Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu agar tidak bermain-main dengan api.

Editor: Mursal Ismail
Thumbnail Youtube Serambi On TV
Bentrokan besar terjadi antara polisi Israel dan jamaah Palestina yang berada di kawasan masjid Al Aqsa Yerusalem, Jumat (7/5/2021) Malam. 

Dirinya juga mengancam Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu agar tidak bermain-main dengan api.

SERAMBINEWS.COM - Kepala Hamas Ismail Haniyeh mengatakan pihaknya sudah berulangkali memperingatkan Israel tidak menyentuh Masjid Al Aqsa, Sabtu (15/5/2021).

"Kami telah berulang kali memperingatkan musuh untuk tidak menyentuh Masjid Al-Aqsa, yang merupakan kiblat kami, identitas kami, keyakinan kami, dan pemicu revolusi kami," kata Haniyeh, dalam konferensi video di Doha, Qatar.

Haniyeh mengatakan Masjid Al Aqsa adalah "garis merah" Hamas.

Dirinya juga mengancam Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu agar tidak bermain-main dengan api.

"Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa menjadi dasar perjuangan melawan Zionisme," katanya, dilansir AA. 

Dalam pidatonya itu, Haniyeh turut mengungkapkan terima kasih kepada Qatar karena telah membantu Palestina.

Diketahui ketegangan Israel dan Palestina ini diawali dari beberapa insiden di Yerusalem Timur selama bulan suci Ramadhan.

Gaza yang dikuasai Hamas bertindak karena serangan Israel terhadap jamaah shalat di Masjid Al Aqsa dan ancaman penggusuran warga Palestina di Sheikh Jarrah.

Baca juga: Aduh! Ternyata Percikan Api Petasan Penyebab Rumah Nek Ainsyah Terbakar, Emas dan Padi Ikut Hangus

Baca juga: Dijuluki ‘Ratu’ Kopi Gayo, Begini Kiprah Perempuan Pekerja Keras dengan Segudang Sertifikat Kopi Ini

Baca juga: Petugas BKSDA Aceh Tangani Konflik Gajah - Manusia di Desa Kapakseusak Aceh Selatan, Giring ke Hutan

Aksi Krisis Israel-Palestina Tejadi di 100 Kota Lebih 

Sejak krisis Israel dan Palestina pecah, ribuan orang di dunia melakukan aksi menentang kekerasan dan menuntut Israel berhenti menyerang Jalur Gaza.

Pemboman Israel di Gaza terjadi setelah berminggu-minggu kerusuhan di Yerusalem Timur.

Bentrokan tersebut dipicu ancaman penggusuran keluarga Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur untuk ditinggal pendudukan Israel.

Situasi meningkat saat polisi Israel menyerbu Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved