Banjir di Aceh Singkil Berangsur Surut, Genangan Masih Tersisa di 11 Desa

Sementara banjir yang menggenangi badan jalan di Bulusema, Kecamatan Suro, tadi malam sudah surut. 

"Saat ini air sudah berangsur surut di Desa Bulusema," kata Kepala BPBD Aceh Singkil, Mohd Ichsan. 

Begitu halnya dengan banjir yang merendam Desa Lae Balno, Kecamatan Danau Paris, tadi malam telah surut.

Selain pemukiman penduduk banjir genangi Jalan Nasional di kawasan Silatong, Kecamatan Simpang Kanan dan di depan kantor Camat Singkil Utara. 

Kemudian badan Jalan Kabupaten Gunung Meriah-Singkohor di kawasan Cingkam. 

"Jalan di depan kantor camat terendam banjir. Pengendara masih bisa melintas, akan tetapi harus ekstra hati-hati," kata Amril Camat Singkil Utara.

Banjir yang disebabkan tingginya curah hujan turut merendam sawah warga di Simpang Kanan. 

Sejauh ini banjir tidak menyebabkan korban jiwa.

Korban banjir bertahan di rumah masing-masing, lantaran bangunan dibuat tinggi dari tanah. 

Hujan deras yang mengguyur Aceh Singkil, juga menyebabkan bahu jalan di kawasan Simpang Kanan longsor. Kondisi itu sebagian listrik padam. Karena tiang listrik ikut tumbang. 

Berikut dampak bencana banjir di Aceh Singkil: 

* Terendamnya Jalan Nasional di Simpang Kanan-Subulussalam

* Terendamnya rumah warga

* Terendamnya fasilitas umum

* Terendamnya sawah masyarakat

* Terendamnya ternak masyarakat 

* Terendamnya tanaman masyarakat

* Longsor bahu Jalan di Simpang Kanan yang menumbangkan tiang listrik hingga menyebabkan mati lampu di daerah itu.

* Terendamnya jalan antardesa di kawasan Cingkam, Gunung Meriah

* Terendamnya Jalan Nasional Singkil-Gunung Meriah di depan kantor Camat Singkil Utara.

Warga yang terdampak banjir antaralain di Desa Bulusema 65 KK atau 457 jiwa dan di Desa Lae Balno 46 KK atau 211 jiwa.

"Di desa lain masih dalam pendataan," ujar Kepala BPBD Aceh Singkil, Mohd Ichsan.

Kepala BPBD Aceh Singkil, sampaikan  peringatan cuaca masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan petir serta angin.

Bukan hanya di daratan di laut juga berpotensi terjadi gelombang dengan ketinggian 2,5 sampai 4 meter. Terkait hal itu nelayan diimbau waspada. 

Dengan tidak pergi melaut terlalu jauh, membawa perlengkapan keselamatan dan memberi tahu keluarga tujuan melaut.(*)

BERITA TERKINI SERAMBINEWS.COM

Baca juga: Hari Ini 18 Tahun Lalu, Aceh Darurat Militer, Perang Berakhir dengan Bencana Tsunami

Baca juga: Innova Sambar Vario di Simpang Busu Pidie, Pemuda Pengendara Sepmor Meninggal, Begini Kronologisnya

Baca juga: Anggota TNI Diadang KKB di Pegunungan Bintang Papua Saat Mobil Mogok, 4 Prajurit Tertembak di Kaki