Internasional

Malawi Abaikan Seruan WHO, Bakar 19.619 Dosis Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Pemerintah Malawi dengan jelas mengabaikan seruan WHO untuk tidak menghancurkan Vaksin Covid-19.

Editor: M Nur Pakar
BBCNews
Menteri Kesehatan Malawi, Khumbize Chiponda menutup ruang pembakaran vaksin Covid-19, Rabu (19/5/2021). 

Hubungan antara vaksin AstraZeneca dan pembekuan darah belum terbukti.

Para ahli kesehatan mengatakan risiko Covid-19 jauh lebih tinggi.

Sehingga, warga dianjurkan orang untuk divaksinasi jika mereka bisa.

Malawi bukan satu-satunya negara di Afrika yang memiliki vaksin kedaluwarsa.

WHO awalnya meminta mereka untuk menyimpan vaksin sampai dapat dipastikan masih dapat digunakan.

Tapi sekarang dikatakan vaksin yang sudah dikirim oleh pabrikan dengan tanggal kadaluwarsa yang ditetapkan harus dimusnahkan.

"Sementara membuang vaksin sangat disesalkan dalam konteks program imunisasi," kata WHO dalam sebuah pernyataan pada 17 Mei 2021.

WHO merekomendasikan dosis kadaluwarsa ini harus dikeluarkan dari rantai distribusi dan dibuang dengan aman.

Vaksin lain yang saat ini digunakan memiliki masa simpan hingga 36 bulan.

Tantangan dengan vaksin Covid-19, vaksin tersebut telah digunakan kurang dari setahun.

Bahkan, tidak ada data substantif seputar keefektifannya setelah jangka waktu yang lama.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved