Sepakbola Dunia

Pandemi Virus Corona Bikin Klub Eropa Rugi 153 Triliun

Liga nasional dan kompetisi klub UEFA, Liga Champions dan Liga Europa, sebagian besar dimainkan secara tertutup sejak pandemi melanda Eropa.

Editor: Imran Thayib
AFP/FABRICE COFFRINI
Presiden UEFA, Aleksander Ceferin dalam sebuah pertemuan di markas UEFA, Nyon, Swiss, pada 4 Desember 2019. 

SERAMBINEWS.COM - Klub sepakbola Eropa diperkirakan akan kehilangan pendapatan 8,7 miliar euro atau sekitar Rp 153 triliun.

Klub harus berjuang mengatasi dampak keuangan yang hancur karena pandemi virus corona, menurut laporan UEFA.

Studi tahunan mengenai lanskap sepakbola klub Eropa mengungkap proyeksi pendapatan yang hilang saat ini.

Pada tahun keuangan 2019/2020 dan 2020/2021 adalah 7,2 miliar euro (sekitar Rp126 triliun) untuk klub papan atas.

Sementara 1,5 miliar (sekitar Rp 26 triliun) untuk klub tingkat lebih bawah.

"Dalam laporan tahun lalu, saya mengatakan bahwa sepakbola Eropa kuat, bersatu, tangguh, dan siap untuk tantangan baru," kata Presiden UEFA, Aleksander Ceferin dikutip dari AFP seperti dilansir Antaranews, Jumat (21/5/2021).

"Tapi tidak ada yang bisa meramalkan bahwa kami harus menghadapi tantangan terbesar untuk sepakbola, olahraga dan masyarakat di zaman modern ini."

Baca juga: Mahasiswa Desak Kejari Simeulue Tetapkan Tersangka Oknum Anggota Dewan Tersandung Kasus SPPD Fiktif

Baca juga: Catat! Ini Waktu yang Tepat Bagi Masyarakat Aceh Laksanakan Shalat Gerhana Bulan Pada 26 Mei 2021

Baca juga: Buruh Pelabuhan Tolak Bongkar Barang Kapal Israel,Tak Mau jadi Kaki Tangan Pembantai Warga Palestina

Baca juga: TERBARU! Pendaftaran CPNS & PPPK Dibuka 31 Mei, Peserta Diminta Isolasi 14 Hari Sebelum Seleksi CAT

Liga nasional dan kompetisi klub UEFA, Liga Champions dan Liga Europa, sebagian besar dimainkan secara tertutup sejak pandemi melanda Eropa pada awal 2020.

"Setiap level dan setiap sudut sepak bola profesional mengalami pukulan keras," kata laporan dari badan pengatur sepak bola Eropa itu.

Klub-klub yang sangat bergantung pada kehadiran suporter telah terkena dampak pandemi.

Akibat pemangkasan anggaran, belanja transfer klub-klub Eropa pada jendela musim panas tahun lalu anjlok 39 persen.

Pengurangan aliran pendapatan telah memaksa UEFA untuk sementara melonggarkan aturan Financial Fair Play (FFP).

Hal ini bertujuan untuk memastikan klub tidak membelanjakan lebih dari yang mereka peroleh.

Baca juga: Polisi Tetapkan Tersangka Pelanggaran Protokol Kesehatan dalam Konser Amal di Kafe New Soho

Baca juga: Laga Terakhir Barcelona Tanpa Lionel Messi, Sang Megabintang Bisa Istirahat Sebelum Copa America

Baca juga: Diiming-iming Santunan Rp 70 Juta, Nenek Jadi Korban Hipnotis, Gelang Emas Senilai Rp 20 Juta Raib

Baca juga: Bahrain dan Kuwait Bawa Penderitaan Palestina ke PBB, Kekerasan Israel Hancurkan Kehidupan Palestina

Namun, Ceferin mengakui perubahan yang lebih permanen mungkin diperlukan pada FFP.

Manchester City membatalkan larangan dua musim yang diberlakukan oleh UEFA karena melanggar aturan FFP di Pengadilan Arbitrase Olahraga tahun lalu.

Pada musim pertama larangan itu, City mencapai final Liga Champions untuk pertama kalinya.

Di mana mereka akan menghadapi klub Ingris lainnya, The Blues Chelsea pada 29 Mei 2021 mendatang.

"Laporan ini dengan jelas menunjukkan bahwa kami sekarang beroperasi dalam realitas keuangan baru, dan menjadi jelas bahwa peraturan Financial Fair Play kami saat ini perlu diadaptasi dan diperbarui," kata Ceferin.

"Keberlanjutan finansial akan tetap menjadi tujuan kami, dan UEFA serta sepak bola Eropa akan bekerja sebagai tim untuk melengkapi olahraga kami dengan aturan baru untuk masa depan baru yang cerah."

Pada catatan yang lebih ringan, laporan tersebut menganalisis puluhan ribu pertandingan untuk mendokumentasikan penurunan yang signifikan dalam kemenangan kandang.

Dari 45 persen sebelum Covid-19 menjadi 42 persen pasca-Covid dan mengidentifikasi tren lain, seperti penurunan mencolok dalam kartu kuning, dan merah tim tandang.(*)

Baca juga: VIDEO Tuntut Janji Kampanye Bupati, Mahasiswa Gelar Aksi Unjuk Rasa ke Kantor Bupati Aceh Selatan

Baca juga: VIDEO Kesan Ustadz Abdul Somad Tentang Aceh, Direkam Khusus Pada Malam Setelah Resepsi Pernikahan

Baca juga: VIDEO Komandan Pusat Kesenjataan Arhanud Cek Kesiapan Senjata Detasemen Arhanud-001/CSBY Aceh Utara

Baca juga: VIDEO COD Tak Sesuai Pesanan, Pria Ini Marahi Kurir, Tarik Kerah Baju hingga Minta Uang Dikembalikan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved