Kisah Inspiratif
Kisah Fauzan Adami dan Lika-liku Tim Pencari Madu di Hutan Aceh
Madu yang diperjualbelikan di Aceh umumnya madu hutan, karena di Provinsi Aceh ini sangat minim usaha peternakan lebah madu.
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Mursal Ismail
"Dia menelepon saya, 'Nyoe na ie unoe, ho tapeulewat? (Ini ada madu, ke mana kita jual?')
Lalu saya suruh dia videokan dan foto untuk dikirim ke saya. Video dan foto madu tersebut saya promosikan ke status WA, Facebook, dan Instagram. Juga saya bagikan kepada kawan-kawan melalui WhatsApp."
Ternyata, hari itu yang memesan luar biasa, bahkan 23 kg madu itu ludes dalam waktu kurang dari tiga jam.
"Malah ada beberapa permintaan yang tak bisa kami penuhi karena stok madunya sudah habis," kata Fauzan, Sabtu (22/5/2021) pagi.
Padahal, menurut Fauzan, saat itu sama sekali tak terpikirkan olehnya untuk berbisnis madu.
Niatnya hanya untuk membantu teman, tetapi karena membuahkan hasil yang tak terduga, ditambah permintaan yang banyak, akhirnya timbul ide di benak Fauzan untuk berbisnis madu.
Saat itu juga, pada medio Januari 2020, Fauzan pulang dari Banda Aceh menjumpai kawannya yang ada di Lhokseumawe dan mengajak mereka untuk membentuk tim pencari madu ke hutan.
"Saat itu saya berhasil membentuk tim, terdiri atas empat orang. Tugas mereka adalah keliling hutan untuk mencari madu. Biaya transpor, makanan, dan kebutuhan lainnya saya yang tanggung," ujarnya.
Pada tahap awal ruang jelajah tim pemburu madu ini hanya fokus di hutan Aceh Utara, dari hutan Sawang, Paya Bakong, Buloh Blang Ara, hingga hutan Pantonlabu dan Lhoksukon.
"Saya hanya menunggu kabar dari mereka dan menyiapkan uang. Sedangkan saya tak ikut bersama mereka, kecuali lokasi panennya dekat, tak jauh berjalan kaki itu baru saya ikut," jelasnya.
Direktur CV Madu Adami ini menceritakan, saat pertama kali menjalankan usaha permaduan ini ternyata tidak semudah yang dibayangkan.
Terkadang terkendala barangnya dan tidak mudah mendapatkan sarang lebah madu di hutan.
Bahkan saat perburuan pertama hampir tiga minggu tim bentukan Fauzan tidak mendapatkan apa-apa, sedangkan modal begitu banyak yang sudah dikeluarkan.
"Saya malah harus berutang pada orang lain agar tim pencari madu tetap berjalan dan tidak terkendala operasionalnya," kata Fauzan.
Keyakinan dan semangat anggota tim membuat Fauzan semakin yakin bahwa suatu saat ia pasti mendapatkan sarang madu.