Kisah Inspiratif
Kisah Fauzan Adami dan Lika-liku Tim Pencari Madu di Hutan Aceh
Madu yang diperjualbelikan di Aceh umumnya madu hutan, karena di Provinsi Aceh ini sangat minim usaha peternakan lebah madu.
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Mursal Ismail
Ternyata keyakinan itu tak meleset. Usaha mulai membuahkan hasil yang membahagiakan, kelelahan tergantikan dengan senyuman, dan kesusahan tergantikan dengan kegembiraan.
"Kami bahagia luar biasa saat panen perdana pada Februari 2020 dapat madu 100 kilogram lebih.
Utang langsung lunas, modal bertambah, dan tim pun makin semangat, spirit yang terus terjaga hingga kini," kata Fauzan.
Baca juga: Mengenang Prof Syamsuddin Mahmud, Mantan Gubernur dan Pencetus Sekolah Unggul Pertama di Aceh

Setiap hari keliling hutan Aceh
Saat ini personel Tim Madu Adami sudah lebih dari 20 orang. Mereka setiap hari keliling ke hutan-hutan Aceh untuk mencari madu.
Tim ini juga bekerja sama dengan orang lain di berbagai daerah, mulai dari Blangpidie hingga Kuala Simpang (perbatasan Aceh dengan Sumatera Utara).
"Kami mengajak warga pedesaan dan masyarakat yang sering ke hutan agar memantau dan melihat sarang lebah dan memberitahukan kepada kami," ujarnya.
Jika tim tidak mendapatkan sarang lebah, tetapi ada info dari orang lain, maka sebagian dari tim Madu Adami datang langsung untuk memastikan sarang tersebut.
"Jika terlihat sudah bisa panen, barulah kami berangkat. Terkadang menggunakan mobil, atau sepeda motor, dan becak, tergantung di mana kami dapatkan madu tersebut," tambahnya.
Fauzan menyebutkan, pada saat hendak panen madu, banyak yang harus dipersiapkan. Mulai dari bekal makanan, plastik, baju pengaman, hingga kelengkapan lainnya dalam perjalanan.
Selain membawa satu tas yang isinya baju sendiri, tim juga harus membawa peralatan dan perlengkapan lainnya yang sudah disiapkan.
Sedangkan pelanggan atau reseller, mereka tak perlu membawa apa pun, hanya membawa baju sendiri.
"Mereka diajak memanen bersama supaya bisa membuat dokumentasi yang bisa diperlihatkan kepada konsumen atau pelanggan mereka agar usaha mereka dipercaya dan lancar," terang Fauzan.
Perjalanan untuk memanen madu alami di hutan, menurut Fauzan, tidaklah mudah.
Terkadang harus melalui sungai, bukit, pegunungan, dan sebagainya. Bahkan perjalanan bisa berhari-hari sehingga harus membuat tenda di tengah hutan untuk bermalam. Esoknya berangkat lagi.