Ini Keinginan Prof Syamsuddin Mahmud yang tak Kesampaian
Kabar meninggalnya mantan Gubernur Aceh, Prof Dr H Syamsudin Mahmud mengejutkan sahabat dan rekan kerja saat masih aktif di Bappeda Aceh
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kabar meninggalnya mantan Gubernur Aceh, Prof Dr H Syamsudin Mahmud mengejutkan sahabat dan rekan kerja saat masih aktif di Bappeda Aceh.
Salah satunya Prof Dr Iskandar Usman MA, Kabid Sosial Budaya (Sosbud) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh tahun 1993.
Meskipun tidak lagi sempat bekerja sekantor dengan almarhum, tapi Prof Syamsuddin memiliki hubungan yang baik dengan semua pegawai Bappeda.
"Hah, kapan? Innalillahiwainnailaihirajiun," kata Prof Iskandar saat mengetahui kabar duka tersebut, Sabtu (22/5/2021).
Baca juga: Mengenang Prof Syamsuddin Mahmud, Mantan Gubernur dan Pencetus Sekolah Unggul Pertama di Aceh
Seperti diketahui, Prof Syamsudin Mahmud tutup usia di umur 87 tahun pada hari Sabtu (22/5/2021) sekitar pukul 10.50 WIB.
Almarhum meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.
Kabar duka kepergian Prof Syamsuddin Mahmud yang juga Kepala Bappeda Aceh yang ke 3 (1982-1993) beredar dengan cepat di sejumlah media sosial.
Prof Iskandar Usman yang merupakan Guru Besar Mata Kuliah Tafsir, pada Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Ar-Raniry Banda Aceh mengungkapkan ada keinginan terakhir almarhum yang belum tercapai.
Baca juga: VIDEO Proses Pemakaman Mantan Gubernur Aceh Syamsuddin Mahmud di Cot Peureulak Pidie
Ia mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah membatasi gerak langkah setiap orang.
Kondisi inilah yang membuat Prof Syamsuddin merasa kesepian.
Dari cerita Prof Iskandar terungkap bahwa Prof Syamsuddin berkeinginan melakukan pertemuan dengan teman-temannya.
"Keinginan Prof Syamsuddin untuk duduk dan ketemu dengan mantan orang-orang Bappeda sudah disampaikan jelang Idul Fitri 1441 H tahun lalu," katanya.
Pada dasarnya semua mantan anak buahnya di Bappeda Aceh, lanjutnya, Prof Syamsuddin sangat setuju dengan keinginan almarhum dan merasa sangat senang.
Baca juga: Ini Kronologis Kejadian Kecelakaan yang Merenggut Nyawa Waled Ibrahim Usman Ulee Titi
"Cuma Pak Setia Budi menyarankan agar jangan langsung kita mulai pada Idul Fitri 1441 H itu, apalagi ada larangan pemerintah berkumpul dan membuat kerumunan," ujarnya.
Saran tersebut disampaikan Setia Budi yang merupakan mantan sekda Aceh mengingat saat itu baru merebak wabah Covid-19 sehingga harus menjaga diri.
"Tidak ada yang mengira bahwa wabah ini akan berlangsung lama bahkan sampai dengan saat ini. Akibatnya keinginan Pak Syam belum terwujud," ungkap Prof Iskandar.
Kini, Prof Syamsuddin Mahmud sudah berpulang ke Rahmatullah setelah sempat di rawat di RSUSZA karena Covid-19.
Ia dikebumikan di Cot Peureulak, Gampong Lada, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie, Sabtu (22/5/2021).(*)
Baca juga: Video Udara Penampakan Bangunan di Gaza Hancur Setelah Dibombardir Israel