Kasus Vaksin Ilegal di Medan: Tiap Peserta Bayar Rp 250.000, Oknum Dokter Raup Ratusan Juta Rupiah
Polda Sumut berhasil mengungkap kasus jual beli vaksin Covid-19 yang melibatkan tiga aparatur sipil negara (ASN) dan satu agen properti di Medan.
SERAMBINEWS.COM - Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) berhasil mengungkap kasus jual beli vaksin Covid-19 yang melibatkan tiga aparatur sipil negara (ASN) dan satu agen properti di Medan.
Polda Sumut menetapkan 4 orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan jual beli vaksin Sinovac yang terjadi sejak April 2021.
Keempatnya memiliki latar belakang profesi beragam. SW (40) merupakan agen properti, IW (45) seorang dokter di Rumah Tahanan Tanjung Gusta, KS (47) seorang dokter di Dinas Kesehatan Sumut, dan SH merupakan aparatur sipil negara di Dinkes Sumut.
Kapolda Sumatera Utara Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak menjelaskan, vaksin-vaksin tersebut seharusnya digunakan untuk vaksinasi pelayan publik dan narapidana di Rumah Tahanan Tanjung Gusta, Medan.
Akan tetapi, vaksin Sinovac itu justru diselewengkan untuk kegiatan ilegal.
"Vaksin yang diberikan IW selaku dokter di Rutan Tanjung Gusta harusnya diberikan kepada pelayan publik di Rutan Tanjung Gusta dan napi yang ada di sana, tetapi tidak diberikan ke sana. (justru) disalurkan, diberikan ke masyarkat yang membayar," ujar Panca dalam konferensi pers di Markas Polda Sumut, Jumat (21/5/2021) sore.
Bayar Rp 250.000
Para peserta vaksinasi ilegal diminta untuk membayar Rp 250.000.
Mereka dikoordinasi dan dikumpulkan oleh SW.
Vaksin Covid-19 tersebut diberikan kepada 1.085 orang dalam 15 kali vaksinasi ilegal.
Kegiatan vaksinasi ilegal dilakukan di Medan hingga Jakarta.
Perinciannya yaitu 14 kali di Medan dan 1 kali di Jakarta.
Polisi menyebut, vaksinasi ilegal ini telah berlangsung sejak April 2021.
"Dari hasil pendalaman kita SW selaku koordinator sudah melakukan kurang lebih 15 kali kegiatan vaksin berkelompok dengan jumlah yang sudah divaksin 1.085 orang di 15 tempat atau 15 kali pemberian vaksin," ucap Kapolda Sumut.
Pemberian vaksin dilakukan oleh IW sebanyak delapan kali dan KS sejumlah tujuh kali.
Baca juga: Terawan Pilih Lanjutkan Riset Vaksin Nusantara, Mundur calon Dubes Spanyol
Baca juga: Mesir Segera Produksi Vaksin Covid-19 Sinovac, Targetkan 40 Juta Dosis Sebagai Produksi Lokal
