Berita Aceh Barat
Ini Temuan Tim Pansus Saat Tinjau Proyek APBA Rp 1,8 Miliar di Pelabuhan Kuala Bubon Aceh Barat
Pansus LKPJ Gubernur Aceh pada Proyek Peningkatan fasilitas pelabuhan penyeberangan Kuala bubon di aceh barat menemukan sejumlah kejanggalan
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Pansus LKPJ Gubernur Aceh pada Proyek Peningkatan fasilitas pelabuhan penyeberangan Kuala Bubon, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat senilai Rp 1,8 miliar lebih menemukan sejumlah kejanggalan di proyek tersebut.
Sejumlah item pembangunan yang dialokasikan dari anggaran APBA tahun 2020 untuk peningkatan fasilitas pelabuhan tersebut seperti mesin pompa air tidak berfungsi.
Selain itu plafon bangunaan dibagian aula bangunan gedung terminal penumpang ditemukan telah mulai retak-retak semua.
Baca juga: Ibu Hampir 2 Minggu Tinggalkan Rumah, Anak Terbaring Sakit Terus Memanggil Mamaknya
“Ada beberapa item yang kita temukan di proyek peningkatan pelabuhan tersebut yang janggal.
Kita minta kepada pihak terkait atau pihak rekanan maupun instansi terkait untuk memperbaikinya lagi karena masih dalam masa pemeliharaan,” ungkap Anggota DPRA Fuadri kepada Serambinews.com, Senin (24/5/2021) di lokasi.
Disebutkan, selain itu juga, bagian dari kunci jendela Mushalla rusak, dan bagian tiang bangunan perlu dilakukan pengecatan kembali.
Sementara bagian plafon terlihat hampir rata-rata retak dibagian aula bangunan pelabuhan tersebut.
Baca juga: Lukisan Wajahnya Hiasi Truk dan Mobil, Pocut Rauzha Diangkat Jadi Duta Lantas Polres Lhokseumawe
Pihaknya meminta masalah tersebut hendaknya bisa segera diperbaiki kembali, sehingga tidak terkesan sia-sia kedepan.
Tim pansus dari DPRA tersebut dihadiri oleh Fuadri dan bersama rombongannya, termasuk dari PPK dan pihak rekanan.
Tim pansus tersebut juga akan melakukan pengecekan sejumlah proyek lainnya di kawasan Pantai Barat Selatan Aceh hingga ke Kabupaten Singkil.
Guna mengetahui secara langsung kondisi pembangunan fisik bangunan yang telah dikerjakan pada tahun 2020 lalu dengan menggunakan anggaran APBA.
Baca juga: Permainan Judi Online Higgs Domino Marak di Pidie, Polisi Ringkus 9 Warga
Sementara dari pihak PPK menyebutkan, bahwa menyangkut mesin pompa air yang tidak berfungsi tersebut bukan karena terjadi kerusakan pada mesin, akan tetapi tidak mencukupi arus listrik yang dibutuhkan.
Kondisi tersebut akibat tidak mencukupi arus menyebabkan mesin tidak bisa hidup untuk memompa air bersih yang dibutuhkan.
Sedangkan dari pihak pelabuhan setempat menyebutkan bahwa untuk saat ini pihaknya menggunakan mesin pompa air biasa sanyo biasa, akibat tidak hidupnya lagi pompa air di sumur bor yang direhab ulang itu.
Baca juga: Final Liga Champions Man City vs Chelsea, Pep Guardiola Singgung Pengalaman Bersama 8 Centera
“Untuk kebutuhan air kita menggunakan air sumur bor lama, akan tetapi kondisi air di sumur bor lama keruh, apa boleh buat ketimbang tidak ada air di kantor,” kata Kepala UPTD Pelabuhan Penyeberangan Kuala Bubon, Meulaboh, Romi Masri.
Disebutkan, bahwa mesin tersebut pada awalnya berfungsi dengan baik, dan sekitar dua bulan terakhir mesin itu mulai tidak bisa berfungsi lagi, karena terjadi kerusakan di bagian panel.
Menurutnya kerusakan itu telah dibuatnya dua kali, akan tetapi saat ini setelah terjadi kerusakan kembali pihaknya belum sanggup untuk memperbaikinya lagi.(*)
Baca juga: RSUD Nagan Raya Rawat 6 Pasien Positif Covid-19, Delapan Lainnya Status Probable