Internasional
Irak Pulangkan 100 Keluarga ISIS dari Kamp Pengungsi Suriah, Penuhi Permintaan AS
Sebanyak 10 lebih bus yang membawa 100 keluarga Irak yang tinggal di kamp Suriah, bekas keluarga militan ISIS kembali ke Irak.
Tetapi gagal setelah pihak berwenang setempat dan Komando Operasi Gabungan Niniwe, yang mencakup sejumlah pasukan keamanan di provinsi tersebut memprotes.
Yazidi juga memprotes pemulangan keluarga tersebut, dengan mengatakan mereka akan melewati wilayah di Sinjar.
Sehingga, akan menimbulkan ketakutan di antara komunitas trauma yang masih kehilangan lebih dari 6.000 orang.
Seorang pejabat Irak mengatakan keberatan itu terutama karena kamp Jadah, rumah bagi hampir 8.000 penduduk, tidak dilengkapi peralatan untuk menampung pendatang baru.
Juga terlalu dekat dengan pangkalan militer di Qayara.
Keberatan lainnya, para pengungsi yang kembali berasal dari provinsi lain, Anbar.
“Otoritas lokal di Niniwe bertanya 'mengapa kami harus menampung keluarga sensitif ini yang mungkin menimbulkan masalah bagi kami,” kata pejabat tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama.
Penduduk setempat takut akan pembunuhan pembalasan dan ancaman keamanan lainnya terhadap keluarga tersebut.
Pemulangan ditunda untuk memberikan waktu kepada pemerintah untuk mencari solusi alternatif.
Baca juga: AS Khawatirkan Bibit Muda ISIS Muncul di Kamp Suriah, Minta Irak dan Negara Lain Pulangkan Warganya
Tidak jelas pengaturan apa, jika ada, yang telah dibuat untuk menenangkan keprihatinan lokal.
Februari 2021 lalu, para pemimpin suku di daerah pedesaan Zummar dan Rabia di Niniwe memblokir masuk ke kamp yang baru didirikan.
Disebut sebagai Amala, yang dibangun untuk menampung keluarga al-Hol.
Kamp, yang sudah 90% selesai, menurut Gubernur Niniwe Najm al-Jibouri, masih kosong.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/pengungsi-irak-di-suriah.jpg)