Internasional
Milisi Houthi Menculik Sewenang-wenang, Mengeksploitasi di Penjara Kotor dan Menyiksa Tahanan
Amnesty International menuduh milisi Houthi secara sewenang-wenang menculik ratusan jurnalis, pembela hak asasi manusia dan minoritas agama.
SERAMBINEWS.COM, AL-MUKALLA - Amnesty International menuduh milisi Houthi secara sewenang-wenang menculik ratusan jurnalis, pembela hak asasi manusia dan minoritas agama.
Kemudian, menahan mereka di sel isolasi dan penjara kotor, menyiksa mereka dan menggunakan mereka sebagai pengaruh selama pembicaraan damai.
Dalam laporan 34 halaman yang dirilis pada Kamis (27/5/2021), kelompok hak asasi internasional mengatakan sejak awal 2015, milisi Houthi telah menculik ratusan orang.
Mulai dari jurnalis, lawan politik sampai anggota minoritas agama Baha'i dan melemparkan mereka ke penjara kecil, disiksa secara fisik dan psikologis.
Dilansir ArabNews, Kamis (27/5/2021), laporan tersebut selanjutnya mengklaim para tahanan tidak diberi pengobatan dan makanan yang cukup serta dilarang menghubungi keluarga mereka.
Baca juga: AS Jatuhkan Sanksi ke Dua Pejabat Militer Milisi Houthi di Yaman, Memimpin Pasukan Merebut Marib
Laporan grafis tersebut didasarkan pada wawancara dengan 12 mantan korban penculikan yang dibebaskan tahun lalu.
Setelah pertukaran tahanan yang sukses antara pemerintah Yaman dan Houthi.
“Tahanan tidak memiliki akses yang memadai ke makanan, perawatan medis, air bersih, sanitasi dan akomodasi," kata laporan itu.
Beberapa menjadi sasaran kurungan isolasi selama 20 hari, hanya karena meminta lebih banyak makanan dari pihak berwenang dan melakukan mogok makan.
Seorang mantan korban penculikan mengatakan Kantor Keamanan Politik yang dikelola Houthi membuatnya menghilang selama lima bulan.
Meskipun berjanji menanyainya selama beberapa jam ketika dia ditangkap.
“Ketika petugas Kantor Keamanan Politik mengetuk pintu rumah saya, meminta pergi bersama selama beberapa jam untuk beberapa pertanyaan, saya tidak berpikir mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga," ungkapnya/
"Saya tidak tahu, saya hanya akan berbicara lagi dengan mereka setelah lima bulan, ”kata tahanan anonim itu, menurut laporan itu.
Laporan tersebut menyoroti beberapa fasilitas penahanan informal dan formal yang dikendalikan oleh milisi Houthi.
Seperti Kantor Investigasi Kriminal dan Keamanan Politik, Biro Keamanan Nasional dan kantor polisi Hasaba.