Internasional

Milisi Houthi Menculik Sewenang-wenang, Mengeksploitasi di Penjara Kotor dan Menyiksa Tahanan

Amnesty International menuduh milisi Houthi secara sewenang-wenang menculik ratusan jurnalis, pembela hak asasi manusia dan minoritas agama.

Editor: M Nur Pakar
Khaled Abdullah/REUTERS
Pasukan Houthi menumpang di bak truk polisi, setelah menghadiri pertemuan Houthi di Sanaa, Yaman, 19 Februari 2020. 

Mengirim Baha'i ke pengasingan, menolak permohonan dari beberapa korban penculikan untuk mengunjungi keluarga mereka di Yaman utara, kata laporan itu.

“Pihak Houthi mengizinkan kami menelepon keluarga ketika tiba di bandara,' kata seorang anggota komunitas Baha'i.

"Saya memohon kepada mereka untuk mengizinkan melihat ayah saya tetapi mereka meolak," tambahnya.

Dia berusia 80 tahun dan mungkin tidak akan bisa melihatnya lagi.

"Itu adalah hal tersulit dalam hidup saya, meninggalkan ayah saya, ” ujarnya.

Kelompok hak asasi telah memperingatkan milisi Houthi agar tidak menggunakan ribuan lawan politik yang saat ini dipenjara sebagai alat tawar-menawar dalam setiap negosiasi dengan pemerintah Yaman.

“Dengan negosiasi yang sedang berlangsung, Amnesty International mendesak milisi Houthi untuk tidak menggunakan tahanan untuk politik," harap Amnesty.

Tetapi, harus segera membebaskan semua individu yang ditahan secara sewenang-wenang.

Karena pendapat, ekspresi, afiliasi politik, dan keyakinan yang dipegang teguh.

Aktivis dan pejabat hak asasi manusia Yaman mengatakan laporan Amnesty International telah mengkonfirmasi informasi terkenal tentang pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh milisi Houthi.

Baca juga: Milisi Houthi Inginkan Model Cantik Yaman Jadi Mata-mata, Imbalan Pembebasan dari Dalam Penjara

Fatehia Al-Mamarie, Direktur Kantor Provinsi Kementerian Hak Asasi Manusia di Provinsi Barat Hodeidah, menuntut komunitas internasional dan PBB.

Agar mempermalukan Houthi dan menekan mereka untuk membebaskan tahanan.

"Ini adalah langkah positif untuk mengungkap kejahatan Houthi dan menunjukkan citra aslinya kepada komunitas internasional," kata Al-Mamarie.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved