Internasional
Milisi Houthi Menculik Sewenang-wenang, Mengeksploitasi di Penjara Kotor dan Menyiksa Tahanan
Amnesty International menuduh milisi Houthi secara sewenang-wenang menculik ratusan jurnalis, pembela hak asasi manusia dan minoritas agama.
Kemudian, fasilitas penahanan pra-sidang Al-Thawra di ibu kota.
Penjara Saref di Beni Hashish di Provinsi Sanaa dan penjara Shamlan di Hodeidah.
Pemberontak dengan kasar memukuli tahanan di dalam penjara atau selama penyelidikan untuk memaksa mengakui melakukan kejahatan seperti bekerja dengan Israel atau koalisi Arab.
Seorang anggota komunitas Baha'i di Yaman mengatakan interogator dan pasukan keamanan Houthi memukulinya dengan tongkat baja, senapan AK-47, dan benda-benda lainnya.
“Selama interogasi, mereka memukuli saya tanpa henti sampai saya tidak bisa lagi berteriak," ungkapnya
"Kadang-kadang mereka membangunkan saya dari tidur saya untuk diinterogasi," tambahnya.
"Saya pingsan dua kali selama interogasi terutama karena lelah secara psikologis dan tanpa makanan,” kata anggota Baha'i itu.
Dikatakan, dirinya disiksa berulang kali hanya karena meminta air dan makanan kepada mereka.
Disebutkan, mereka biasa mematikan listrik di malam hari dan menahan dalam kegelapan sebagai hukuman.
Tak lama kemudian, mereka masuk ke sel dan memukuli dirinya dengan kabel.
Baca juga: Yaman Kutuk Serangan Drone Milisi Houthi ke Pasar Ramai di Hodeidah
Miisi Houthi telah mengeksploitasi otoritas peradilan di daerah-daerah di bawah kendali mereka untuk menghukum lawan, melalui persidangan, di mana terdakwa dibiarkan membela diri, menurut laporan itu.
Para korban penculikan dan pengacara yang diwawancarai menggambarkan persidangan di Pengadilan Kriminal Khusus dan Pengadilan Banding di Sanaa hanya sebagai "sandiwara politik.
Mereka mengklaim hakim mengabaikan tuntutan untuk mendapatkan perwakilan hukum.
Mereka menambahkan hakim lalai menyelidiki insiden penyiksaan dan pengakuan diambil di bawah tekanan.
Tak lama setelah membebaskan mereka menyusul kesepakatan, milisi Houthi segera mengusir mantan tahanan dari wilayah mereka.