PDIP Tutup Pintu untuk PKS dan Demokrat, Ingin Pilpres 2024 Diikuti 2 Pasangan Calon

Hasto mengatakan, langkah membangun koalisi dengan PAN bahkan akan lebih mudah setelah Amien Rais keluar dari partai politik itu.

ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berjalan meninggalkan ruangan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Jumat (24/1/2020). KPK memeriksa Hasto Kristiyanto sebagai saksi dari tersangka Saeful, yang merupakan staf Sekjen PDIP, terkait kasus suap penetapan pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR 2019-2024. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ingin pertarungan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 hanya diikuti dua pasangan calon (Paslon).

Karena itu partai berlambang banteng moncong putih itu akan menawarkan dan membangun koalisi demi mempersempit kans partai lain mengusung pasangan calon.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya juga berharap Pilpres 2024 hanya diikuti dua pasangan calon agar tidak berlangsung dua putaran.

"Maka kami akan bangun koalisi sehingga paling tidak pemilu ke depan hanya diikuti dua paslon, tidak akan ada dua pilpres, dua ronde," kata Hasto dalam diskusi yang digelar PARA Syndicate, Jumat (28/5/2021).

PDIP sebenarnya bisa mengusung paslon di Pilpres 2024 tanpa harus berkoalisi dengan partai politik lain. Itu lantaran kepemilikan kursi PDIP sudah memenuhi syarat berdasarkan UU Nomor 7 tahun 2017. Diketahui, PDIP memiliki 128 kursi DPR, sementara syarat mengusung pasangan calon presiden hanya 115 kursi DPR.

Baca juga: Muncul Wacana Koalisi PDIP-Gerindra Duetkan Prabowo-Puan di Pilpres 2024, Ini Kata PKB dan Pengamat

Baca juga: Gerindra Ungkap PDIP Mau Capreskan Prabowi, Ganjar Pasrah kepada Megawati

Baca juga: Santri Dayah ZUDI Galang Dana di Jalan untuk Bantu Palestina, Kemudian Salur Melalui KNRP Aceh Barat

Dengan jumlah kursi sebanyak itu, PDIP tidak perlu menjalin koalisi dengan partai lain untuk mengusung pasangan calon.

Sebaliknya jika PDIP sengaja berkoalisi, itu akan mempersulit partai-partai lainnya untuk berkoalisi agar memenuhi syarat kepemilikan kursi DPR.

Hasto mengatakan PDIP tidak ingin kontestasi politik menghabiskan energi. Oleh karena itu lebih baik hanya ada dua pasangan calon di Pilpres 2024 agar tidak ada putaran kedua.

"Supaya energi bangsa ini bisa difokuskan mengatasi berbagai persoalan, terlebih mengejar kepemimpinan Indonesia," ujar Hasto.

Untuk Pilpres 2024 sendiri, Hasto menyatakan partainya membuka kemungkinan berkoalisi dengan Partai Gerindra, PPP, PKB, serta PAN. Hal itu karena PDIP memiliki kesamaan ideologi dengan tiga partai itu.

Hasto mengatakan, langkah membangun koalisi dengan PAN bahkan akan lebih mudah setelah Amien Rais keluar dari partai politik berlambang matahari terbit itu.

"Kami dengan PAN sangat cocok bangun kerja sama. Terlebih setelah saya dapat bisikan dari teman-teman di PAN setelah Amien Rais tidak ada di PAN, wah itu makin mudah lagi bangun kerja sama politik," kata Hasto.

Baca juga: Demokrat Ingatkan Marzuki Alie tentang Jasa SBY: Harusnya Dia Tahu Diri

Baca juga: PN Jakpus Gugurkan Gugatan AD/ART Partai Demokrat, Kubu Moeldoko: Ini Baru Latihan Pemanasan

Baca juga: Polemik Internal PDIP, Pengamat Sebut Megawati Sedang Menguji Ganjar Pranowo dan Puan Maharani

Di sisi lain kata Hasto, PDIP menutup pintu berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat di Pilpres 2024. Hal itu karena basis ideologi partainya dengan PKS dan Demokrat berbeda. Menurut Hasto, PDIP adalah partai ideologi yang juga bertumpu pada kekuatan massa.

"PDIP berbeda dengan PKS, karena basis ideologi beda sehingga sangat sulit untuk koalisi dengan PKS. Dengan demokrat, berbeda, basisnya berbeda. Partai elektoral kami partai ideologi tapi juga bertumpu pada kekuatan massa, sehingga kami tegaskan dari DNA-nya berbeda kami dengan Demokrat," imbuhnya.

Hasto menegaskan, syarat berkoalisi dengan PDIP harus memiliki kesamaan ideologi dan perjuangan.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved