Kisah Mantan Kombatan GAM Pereulak, Bebas dari Cilandak, Jualan Rujak dan Pulang Setelah 17 Tahun
Kondisinya tidak stabil, seperti linglung. Dengan kawan-kawan seperjuangannya saja ia baru ingat setelah diceritakan kisah-kisah masa lalu.
Surat itu ia titipkan kepada seorang sopir truk asal Idi pada bulan puasa kemarin.
Oleh si sopir, surat itu diberikan kepada seorang petugas SPBU Tanoh Anoe yang kebetulan merupakan warga Gampong Paya Dua.
Melalui surat itu, komunikasi pun terjalin.
Lewat video call, akhirnya dipastikan bahwa benar itu adalah Wan Jawiw, pejuang GAM yang hilang 17 tahun lalu.
Wan Jawiw kemudian mengungkapkan keinginannya untuk pulang.

Ia rindu dengan keluarganya dan kampung halamannya.
Atas fasilitasi Sagoe Sweden wilayah Peureulak dan Anggota DPRA Iskandar Usman Al-Farlaky, proses pemulangan dilakukan.
Penjempatan dilakukan oleh Tim Al-Farlaky Quick Respon (T-AQR) dan keluarga di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Kini, setelah hampir 20 tahun, Wan Jawiw akhirnya bisa berkumpul kembali dengan keluarga.
Menghirup kembali udara segar kampung halaman dan merasakan kembali citarasa makanan Aceh yang telah lama dirindukan.
Selamat datang Wan Jawiw.(*)