Kisah Mantan Kombatan GAM Pereulak, Bebas dari Cilandak, Jualan Rujak dan Pulang Setelah 17 Tahun

Kondisinya tidak stabil, seperti linglung. Dengan kawan-kawan seperjuangannya saja ia baru ingat setelah diceritakan kisah-kisah masa lalu.

Penulis: Yocerizal | Editor: Yocerizal
Serambinews.com
Mantan Kombatan GAM wilayah Pereulak, Wan Jawiw dipeusijuk oleh neneknya begitu tiba di rumah Gampong Paya Dua, Kecamatan Peudawa, Aceh Timur, Kamis (27/5/2021) malam. Wan Jawiw menghilang dan dianggap telah syahid sejak ditangkap TNI dari kesatuan Marinir pada Oktober 2003 silam. 

Surat itu ia titipkan kepada seorang sopir truk asal Idi pada bulan puasa kemarin.

Oleh si sopir, surat itu diberikan kepada seorang petugas SPBU Tanoh Anoe yang kebetulan merupakan warga Gampong Paya Dua.

Melalui surat itu, komunikasi pun terjalin. 

Lewat video call, akhirnya dipastikan bahwa benar itu adalah Wan Jawiw, pejuang GAM yang hilang 17 tahun lalu.

Wan Jawiw kemudian mengungkapkan keinginannya untuk pulang.

Surat Wan Jawiw untuk Adiknya di Peudawa, Aceh Timur.
Surat Wan Jawiw untuk Adiknya di Peudawa, Aceh Timur. (Serambinews.com)

Ia rindu dengan keluarganya dan kampung halamannya.

Atas fasilitasi Sagoe Sweden wilayah Peureulak dan Anggota DPRA Iskandar Usman Al-Farlaky, proses pemulangan dilakukan.

Penjempatan dilakukan oleh Tim Al-Farlaky Quick Respon (T-AQR) dan keluarga di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Kini, setelah hampir 20 tahun, Wan Jawiw akhirnya bisa berkumpul kembali dengan keluarga.

Menghirup kembali udara segar kampung halaman dan merasakan kembali citarasa makanan Aceh yang telah lama dirindukan.

Selamat datang Wan Jawiw.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved