Blak-blakan Lapor Tuduhan Gelapkan Donasi Palestina, Ustaz Adi Hidayat: Tak Berakhir di Atas Materai

UAH menegaskan bahwa langkah hukum yang ditempuh nantinya tidak akan berujung pada perdamaian dan hanya berakhir di atas materai semata.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
Tribunnewswiki.com
Ustaz Adi Hidayat (UAH) 

SERAMBINEWS.COM - Ustaz Adi Hidayat (UAH) kini angkat suara terkait tuduhan yang menyeret namanya oleh berbagai akun di media sosial soal tuduhan penggelapan donasi untuk Palestina.

Lewat kanal YouTube Adi Hidayat Official, pendakwah kondang ini mengungkapkan jika pelaporan akun-akun media sosial tersebut bukan lagi rencana, melainkan ia, tim hukum dan tim IT-nya sudah mempersiapkan pelaporan tersebut.

"Saya ingin tegaskan bahwa itu bukan rencana itu, sekali lagi bukan rencana, tapi memang hal yang sudah kami siapkan sekarang sedang distrukturisasi ya. Bagaimana delik-delik hukum yang sesuai dengan akun-akun yang bersangkutan yang menebarkan informasi-informasi yang bukan hanya keliru tapi berpotensi juga membenturkan berbagai pihak, membuat kegaduhan, bahkan juga menimbulkan fitnah-fitnah baik itu ditunjukkan secara langsung dalam gambar ataupun narasi atau bahkan framing berita tertentu yang isinya tidak jauh dari niat-niat yang dimaksudkan," katanya melalui video di kanal YouTube Adi Hidayat Official yang tayang pada hari ini, Senin (31/5/2021).

Blak-blakan, Ustaz Adi Hidayat bakal lapor soal tuduhan penggelapan donasi untuk Palaetina yang dilontarkan oleh berbagai akun di media sosial kepadanya.
Blak-blakan, Ustaz Adi Hidayat bakal lapor soal tuduhan penggelapan donasi untuk Palaetina yang dilontarkan oleh berbagai akun di media sosial kepadanya. (Tangkapan layar kanal YouTube Adi Hidayat Official)

Tak hanya itu, tim IT Ustaz Adi Hidayat pun turut menelusuri jejak digital di masa lalu yang memuat ujaran kebencian terkait dirinya.

Kata dia, hingga kini sudah banyak ditemukan berbagai jejak digital dari berbagai akun, timnya pun sudah mencatat jelas siapa yang mengunggah hingga lengkap dengan tanggal postingannya.

"Kami juga pantau sudah ada jejak-jekak digital di masa lalu, yang insyaAllah, saya ingin tegaskan bahwa saya bukan ustaz bukan hanya ulama yang hanya mengajar, tapi kita insyaAllah punya tim riset, kita punya tim IT,"

"Jadi orang-orang yang sering membuat iseng, yang berbuat, sengaja, mohon maaf yang membuat satu berita untuk mengesankan citra buruk dan men-downgrade seseorang, itu sudah ada jejak-jejaknya, tanggal berapa, bulan apa, dan apa yang ditulis dan kasus kekinian pun berkelit dengan cuitan-cuitan atau tulisan-tulisan yang muncul sebelumnya terkait konteks men-downgrade dan memberikan kesan-kesan yang negatif," tutur Ustaz Adi Hidayat.

Ustaz Adi Hidayat beserta timnya ingin menyelesaikan hal tersebut dengan melaporkannya ke pihak kepolisian karena konten-konten tersebut dinilai dapat berpotensi memecah belah bangsa.

"Di YouTube juga saya lihat banyak tampilan-tampilan kemudian juga berita-berita, dan bahkan ada yang membuat breaking news juga,"

"Saya pastikan dengan izin Allah SWT bahkan hari ini para pengacara kami dari berbagai pihak yang concern ingin mencoba menyelesiakan hal-hal yang dapat memecah belah bangsa,"

"Sudah saatnya kita rekonsiliasi, saatnya menata bangsa lebih baik, kompak, bersatu, sekarang ini kita sedang banyak kesulitan di Covid, mengatasi masalah ekonomi. Mengusulkan kemistri politik yang baik sehingga masyarakat merasa tentram dan kemudian hidupnya merasa nyaman terus berusaha bangkit dari hal-hal yang sedang kita hadapi saat ini. Tiba-tiba, banyak akun-akun gaduh yang menghambat proses ini dengan baik," lanjut pendakwah yang biasa disapa UAH ini.

Lebih lanjut, Ustaz Adi Hidayat mengatakan sudah saatnya masyarakat Indonesia saling bersinergi untuk menghentikan hal-hal semacam ini agar masyarakat pun dapat hidup dengan damai.

"Saya kira penting kita bersatu teman-teman sekalian, saya sampaikan kepada seluruh murid saya, dilapisan Sabang hingga Marauke, yang satu kemistri jadi kita semua bersinergi untuk menghentikan hal-hal semacam ini. Sudah satanya kita hidup damai tentram dari orang-orang yang mau kedamaian," katanya.

Baca juga: Donasi Ke Palestina Difitnah, Ustad Adi Hidayat akan Lapor ke Polisi: Supaya Jadi Pelajaran

Baca juga: Dulu Palestina Dukung Kemerdekaan Indonesia, Ustad Adi Hidayat Ajak Bangsa Indonesia Bantu Palestina

Baca juga: Ustad Adi Hidayat Sebut 3 Jenis Surah yang Sering Dibaca Rasulullah SAW Saat Shalat Tahajud

Bagi Ustaz Adi Hidayat, memproses secara hukum bagi orang-orang yang dinilai tidak mau belajar dari kesalahan merupakan cara yang paling ampuh untuk memberikan rasa jera.

"Tapi kalau mau masih ngeles, masih merasa biasa, masih ngerasa tertawa-tawa dalam kesalahan yang tidak mau disadari, maka alangkah baiknya kita juga menegakkan keadilan," lanjut UAH.

UAH pun mempercayakan proses hukum kasus fitnah penggelapan donasi Palestina ini sepenuhnya kepada pihak kepolisian.

"Saya yakin insyaAllah pihak kepolisian akan sangat profesional, dengan tagar presisi yang disiapkan pak Kapolri. Pak Sigit saya kira jendral Sigit InsyaAllah akan berjalan dengan baik, saya punya keyakinan dan masyarakat jangan menduga-duga dan ini sudah keterlaluan," ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Ustaz Adi Hidayat juga membeberkan satu contoh akun yang dinilai sangat memprovokasi persepsi orang lain hingga dapat memecah belah bangsa.

"Ada akun Suara dari Istana, seakan-akan orang berpersepsi dari istana padafahl kita crosscek pihak istana pun tidak ada kaitannya. Kemudian ada konten-konten yang membenturkan kita dengan pemeluk agama lain, ini sudah berbahaya situasinya,"

"Walaupun disadari atau tidak motifnya, diingatkan tidak klarifikasi, seakan ingin menguatkan, kita tidak dalam konteks menguatkan," lanjut UAH.

Tak Berakhir di Atas Materai

Ustaz Adi Hidayat menegaskan bahwa langkah hukum yang ditempuh nantinya tidak akan berujung pada perdamaian dan hanya berakhir di atas materai semata. Melainkan, harus diuji dalam persidangan.

Ustaz Adi Hidayat pun berharap agar hal fitnah yang dapat memecah belah bangsa semacam ini dapat menjadi pelajaran bagi orang lain dan tidak terjadi lagi di Indonesia.

"Kita dalam konteks menegakkan hukum, sekali lagi tolong jangan siapkan matrai, karena saya sudah punya banyak matrai,"

"Ini harus kita uji dengan baik sehingga konsekuensi hukumnya jelas, mendapatkan keadilan dan pada akhirnya hal-hal secama ini bisa hilang dari bumi Indonesia," pungkasnya.

Tidak ingin menurunkan status keilmuan hanya untuk merespon para buzzer-buzzer yang tidak jelas, UAH kini hanya berfokus pada keadilan yang dipercayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.

"Saya tidak ingin menurunkan status keilmuan dan kehormatan hanya untk merespon cuitan-cuitan buzzer-buzzer yang tidak jelas. Tapi biarkan keadilan yang berbicara sehingga nanti di pihak kepolisian bisa menguji dan bisa menetukan dan di pengadilan bisa terbuka seluruhnya," ucap UAH.

Di akhir videonya, Ustaz Adi Hidayat mengajak semua masyarakat terkhusus para pengacara nantinya agar bisa menentukan delik hukum yang tepat buat para pelaku penyebaran fitnah.

"Terima kasih kawan-kawan seluruhnya, mari kita kawal semuanya dan teman-teman pengacara mohon izin konstruksinya yang paling bagus, deliknya juga baik, dan saya nanti melihat dan terlibat untuk semua," ucapnya di akhir video. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Baca juga: Jangan Salah Kaprah, Hasil Negatif Covid-19 Bukan Jaminan Anda Kebal dari Virus Corona!

Baca juga: Miris! Bayi Disodomi Suami Babysisyter sampai Meninggal, Pelaku Positif Gunakan Sabu-Sabu

Baca juga: Imbau Perilaku Hidup Baru, Ditbinmas Polda Aceh Sambangi 239 Pimpinan Dayah dan 238 Pengurus Masjid

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved