Internasional

Korea Utara Rekrut Pelajar dan Anak Yatim Piatu Kerja Paksa di Pertambangan dan Pertanian

Pemerintah Korea Utara merekrut anak-anak yatm-piatu untuk bekerja di sektor pertambangan dan pertanian.

Editor: M Nur Pakar
KCNA
Para pelajar di Korea Utara sedang mendapat bimbingan sebelum bekerja di sebuah aula besar di Pyongyang, Korea Utara. 

Juga menutup perdagangan dengan China,jalur kehidupan ekonomi utamanya.

Beberapa laporan di media pemerintah selama seminggu terakhir mengatakan apa yang disebut relawan melakukan kerja manual di seluruh negeri.

Pada Sabtu (28/5/2021), sebuah laporan KCNA mengatakan 700 anak yatim telah secara sukarela bekerja di pabrik, pertanian dan hutan.

Pada Kamis (27/5/2021), KCNA melaporkan lusinan anak yatim piatu bergegas ke Kompleks Penambangan Batubara Area Chonnae.

Untuk memenuhi sumpah mereka membayar bahkan hanya sepersejuta dari cinta yang ditunjukkan dalam sebuah pesta

Korea Utara mengklaim anak-anaknya telah "mengajukan diri" untuk bekerja di tambang batu bara:

Namun, Departemen Luar Negeri AS pada 2020 melaporkan tentang pelanggaran hak asasi manusia.

Menuduh Korea Utara melakukan pekerjaan terburuk untuk aak-anak muda.

Menurut laporan tersebut, para pejabat terkadang mengirim anak-anak sekolah untuk bekerja.

Seperti membantu menyelesaikan proyek-proyek khusus.

Dari pembersihan salju di jalan-jalan utama sampai memenuhi tujuan produksi

Dilaporkan, juga anak-anak berusia 16 atau 17 tahun terdaftar dalam brigade konstruksi pemuda bergaya militer selama periode 10 tahun.

Baca juga: Bergaya Mirip Idol K-Pop, 3 Remaja Korea Utara Dihukum Kerja Paksa, Keluarganya Diasingkan

Tetapi, mereka menderita secara fisik dan psikologis, kekurangan gizi, kelelahan, dan gangguan pertumbuhan akibat kerja paksa yang diwajibkan..

Korea Utara berulang kali membantah tuduhan tersebut.

Awal bulan ini negara itu menuduh Presiden AS Joe Biden melakukan kebijakan bermusuhan terhadap Korea Utara.

Saat itu, AS bersiap untuk merilis strategi baru AS untuk menangani Pyongyang dan program nuklirnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved