Internasional
Korea Utara Rekrut Pelajar dan Anak Yatim Piatu Kerja Paksa di Pertambangan dan Pertanian
Pemerintah Korea Utara merekrut anak-anak yatm-piatu untuk bekerja di sektor pertambangan dan pertanian.
SERAMBINEWS.COM, PYONGYANG - Pemerintah Korea Utara merekrut anak-anak yatm-piatu untuk bekerja di sektor pertambangan dan pertanian.
Media Pemerintah Korea Utara, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), Senin (31/5/2021) mengklaim anak yatim piatu bekerja secara sukarela.
Dilaporkan, ratusan anak yatim-piatu dengan keberanian di masa muda telah memilih untuk bekerja kasar untuk negara.
Usia mereka tidak jelas, tetapi foto menunjukkan mereka berusia remaja.
Kelompok hak asasi manusia telah lama menuduh Korea Utara menggunakan pekerja anak paksa, sesuatu yang dibantah oleh negara.
Pada Februari 2021, BBC melaporkan tuduhan bahwa generasi tawanan perang Korea Selatan digunakan sebagai budak di tambang batu bara Korea Utara.
Untuk menghasilkan uang bagi rezim dan program senjatanya.
Sekitar 26 juta orang diperkirakan tinggal di Korea Utara.
Baca juga: Cegah Kapitalisme, Kim Jong Un Larang Anak Muda Korea Utara Pakai Celana Ini, Sanksi Kerja Paksa
Diperintah oleh pemerintah dengan kontrol ketat atas semua bagian kehidupan masyarakat.
'Saya telah mewawancarai sejumlah pembelot Korea Utara yang mengaku dipaksa bekerja di tambang batu bara," lapor wartawan BBC.
Kondisi yang mereka gambarkan sangat menghebohkan.
Mereka mengenang kecelakaan fatal yang biasa terjadi dan kerja keras berjam-jam dengan sedikit makanan.
Beberapa akan memilih pekerjaan ini dan yakin banyak organisasi hak asasi manusia akan melihat laporan dan gambar media pemerintah ini dengan perhatian yang nyata.
Ada juga pertanyaan yang lebih luas yang harus dijawab.
Mengapa Korea Utara mencari tenaga kerja gratis untuk tambang, pertanian, dan pabriknya?