Internasional

Seorang Pemuda Arab Saudi Donor Ginjal, Menyelamatkan Hidup Bocah Berusia 10 Tahun

Seorang pemuda Arab Saudi yang masih sehat mendonorkan satu ginjalnya kepada seorang bocah penderita penyakit ginjal.

Editor: M Nur Pakar
Shutterstock
Pendonor ginjal, Abdulrahman Al-Dosri dan penerima, Faisal Al-Subaie 

Sejak usia muda, ia biasa mengatakan pada dirinya sendiri bahwa manusia harus menjadi manusia dan tidak pelit dalam membantu orang lain.

Dia mengingat ayat Al-Qur'an yang mengatakan: “Barang siapa yang menyelamatkan nyawa, maka seolah-olah mereka menyelamatkan seluruh umat manusia.”

Di Arab Saudi, operasi transplantasi organ dimulai lebih dari tiga dekade lalu.

Dengan transplantasi ginjal pertama dari donor hidup.

Organ donor dimulai pada tahun 1985.

Sejak itu banyak kemajuan medis, yang semuanya menawarkan rasa aman kepada banyak warga yang mampu, sehat dan mau berkorban.

Baca juga: Arab Saudi Larang Warga Buat Prakiraan Cuaca Tidak Resmi, Hukuman dan Denda Menunggu

Uutuk memahami bebabn yang dipikulnya, dan menciptakan hubungan yang langgeng antara pendonor dan resipien.

Transplantasi tergantung pada golongan darah, data donor, urgensi dan imunologis.

Al-Dosri memenuhi semua kriteria. dan persiapan dimulai dari spesialis operasi yang dilakukan di Kerajaan oleh medis berjiwa publik.

Operasi itu dilakukan awal tahun ini dan berhasil.

Anak itu dapat kembali ke kehidupan normalnya.

Baik pasien maupun pendonornya dapat pulih, menciptakan ikatan hidup.

Awal bulan ini, pendonor yang dermawan dianugerahi Medali Raja Abdul Aziz atas tindakan kemanusiaannya.

Al-Dosri mengatakan dia mendaftar dalam program donasi organ.

Baca juga: Arab Saudi Resmikan Pemurnian Air Laut Menggunakan Tenaga Matahari di Laut Merah

Setelah mengetahui Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman telah melakukannya.

Sebuah pengumuman yang menyebabkan dirinya ikut mendaftar untuk mendonorkan organ tubuh yang dibutuhkan seorang pasien.

Program ini adalah bagian penting dari pekerjaan kemanusiaan.

Untuk memberi orang sakit, yang hidupnya bergantung pada transplantasi, kehidupan dan harapan.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved