Berita Banda Aceh
Heboh Jembatan Rusak Setelah 3 Bulan Diresmikan, Dewan Kota Tinjau Kawasan Ulee Lheue Park
Jembatan kayu di kawasan pusat kuliner Ulee Lheue Park sempat menghebohkan publik. Pasalnya jembatan itu sudah rusak
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Muhammad Hadi
Untuk kondisi terbuka mungkin material conwood kurang fektif, ganti saja dengan papan tebal dan dalam pekerjaan perbaikan ini.
Kita sarankan ada penambahan rangka pada konstruksinya dan diganti alas lantainya dari conwood dengan papan, serta dipasang beton modis pencegah masuknya kenderaan ke jalur tersebut,” ujar Irwansyah.
Pihaknya mendorong dinas terkait agar terus memperbaiki supaya destinasi wisata Banda Aceh tidak rusak.
Ia juga mengajak semua pihak agar bersama menjaga apa yang telah dibangun wali kota selama ini.
“Kami dari DPRK juga mengapresiasi atas niat dan iktikad baik dari dinas teknis yang melakukan pekerjaan ini, dan langsung ada pekerjaan untuk memperbaiki jalur ini dari kerusakan yang telah terjadi,” tutur politisi PKS itu.
Hal serupa juga disampaikan anggota Komisi III Royes Ruslan, setelah dilakukan penelusuran oleh pihaknya ternyata bangunan tersebut sudah dilakukan dari tahun 2019.
Baca juga: Ini Pelaku Rudapaksa Gadis Sampai Berdarah, Ayah Dengar Suara Rintihan dan Warga Temukan Obat Kuat
Hanya saja peresmian baru dilakukan beberapa waktu lalu, artinya memang bukan kerusakan yang terjadi sebelum waktunya.
“Saya pikir memang ini sudah dalam proses masa kondisinya menurun,” kata Royes Ruslan.
Royes Ruslan juga mengapresiasi Dinas PUPR yang hari ini langsung memperbaiki kerusakan tersebut, ia berharap kedepan dilakukan perawatan.
“Mudah-mudahan ke depan dilakukan perawatan dan dijaga supaya taman ini tetap bagus, kualitasnya tetap terjaga dan masyarakat perlu diedukasi kalau itu bukan untuk kendaraan roda dua, jangan sampai disalahgunakan,” ujar Royes Ruslan.
Sementara Sekretaris Dinas PUPR Kota Banda Aceh, Cut Ahmad Putra mengatakan, pekerjaan penataan tempat wisata Ulee Lheue ini dilakukan dalam dua tahap.
Tahap pertama pada tahun 2019 yang meliputii pekerjaan play ground, kemudian bangunan induk, dan jembatan.
Baca juga: Haji Uma: Penyegelan Tempat Usaha Mematikan Perekonomian Rakyat, Seharusnya Diawali Teguran Tertulis
Putra menjelaskan jembatan ini dalam DED yang disiapkan oleh perencanaan itu mengunakan material conwood.
Menurutnya dari material ini sudah bisa dipastikan jembatan itu hanya peruntukannya untuk penjalan kaki.
Umur jembatan ini relatif pendek, mungkin selama ini karena faktor pemanfaatnya tidak sesuai dengan fungsinya. Namun demikian pihaknya akan terus melakukan perbaikan dari kerusakan yang terjadi.
“Kami berharap di sini adanya peran serta kita semua baik itu dari masyarakat juga harus menjaga dan memberikan informasi kepada kami jika ada yang rusak agar dinas PUPR secara sigap kami melakukan perbaikan,” tutur Putra. (*)
Baca juga: Sidak SPBU, Miris Ada Upah Pekerja Rp 600 Ribu - Rp 900 Ribu Per Bulan