Matahari Buatan Cina Mampu Menyala Selama 100 Detik dalam Suhu 120 Juta Derajat Celsius
Fusi nuklir telah menjadi semacam “batu filsuf” zaman modern. Proses itu sangat menjanjikan untuk pembangkitan energi.
Editor:
Said Kamaruzzaman
NATIONAL RESEARCH COUNCIL OF SCIENCE AND TECHNOLOGY/PHYS via Kompas.com
Perangkat fusi superkonduktor atau matahari buatan KSTAR, yang dikembangkan para peneliti Korea Selatan dan Amerika Serikat. Operasi matahari buatan ini pecahkan rekor dunia baru dengan durasi operasi plasma 20 detik dengan suhu lebih dari 100 juta derajat Celcius.
Keuntungan, jika fusi nuklir tercapai, akan sangat besar. Keunggulan teknologi tersebut antara lain memunculkan energi ultra-powerful yang murah untuk diproduksi, bebas emisi, dan hampir tak terbatas.
Baca juga: 26 Mei 2021, Berselang 27 Menit Setelah Matahari di Atas Kabah, Gerhana Bulan Total Terjadi
Fusi nuklir juga tidak meninggalkan limbah radioaktif, yang membuatnya sedekat mungkin dengan sumber energi yang sempurna.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Matahari Buatan China Catat Rekor Baru, Pertahankan 120 Juta Derajat Celsius dalam 100 Detik"
Rekomendasi untuk Anda