Motif Pembunuhan Berantai di Kulon Progo, Pelaku Targetnya 4 Wanita, Beraksi Pakai Obat Flu
Saat rekonstruksi, pemuda berusia 22 tahun itu memperagakan bagaimana mengangkat korbannya yang setengah sadar dan menjatuhkan tubuh korban.
SERAMBINEWS.COM - Rekonstruksi pembunuhan berantai di Kulon Progo mengungkap fakta baru.
Rekonstruksi pembunuhan berantai yang dilakukan oleh NAF digelar Kamis (3/6/2021) kemarin.
Diketahui sebelumnya bahwa dua wanita muda menjadi korban dalam kasus pembunuhan berantai tersebut.
Korba pertama beridentitas DSD warga Kelurahan Gadingan, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progho.
Jenazah DSD ditemukan di Wisma Sermo, Pengasih, Kulon Prog pada Selasa (23/3/2021).
Korban kedua diketahui beridentitas TS yang ditemukan di komplek wisata Pantai Glagah.
TS ditemukan dalam kondisi mengenakan kaos biru gelap dan sepatu kuning bergaris hitam pada Jumat (2/4/2021) malam.
Setelah diselidiki, terungkap bahwa keduanya tewas dihabisi oleh NAF.
Saat rekonstruksi, pemuda berusia 22 tahun itu memperagakan bagaimana mengangkat korbannya yang setengah sadar dan menjatuhkan tubuh korban.
Ia lantas menyeret tubuh korban sampai ke lorong dalam bangunan kosong pada Dermaga Wisata Glagah dalam komplek wisata Pantai Glagah, Kapanewon Temon.
Perbuatan itu merupakan salah satu dari 36 adegan dalam rekonstruksi pembunuhan yang dilakukan NAF pada Takdir Sunariati (22) asal Pedukuhan Paingan, Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih.
"Ada 36 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi kali ini. Tujuan rekonstruksi untuk mengetahui apa saja yang sebenarnya terjadi di lokasi pembunuhan," kata Kasat Reserse Kriminal Polres Kulon Progo, AKP Munarso ditemui usai rekonstruksi, Kamis (3/6/2021).

Evakuasi mayat seorang perempuan muda dari depan pintu kamar mandi Dermaga Glagah, Temon, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jenazah dibawa ke RSUD Wates. (Kompas.com/DOKUMENTASI WARGA)
NAF tersangka tunggal kasus pembunuhan berantai dengan dua korban meninggal dunia.
Kasusnya terungkap tepat dua bulan lalu.