Internasional
Warga Yaman Terkejut, Seorang Gadis Lima Tahun Tewas, Korban Serangan Rudal Houthi di Pompa Bensin
Gambar-gambar mengejutkan menunjukkan jasad hangus seorang ayah dan anak perempuannya yang tewas dalam serangan rudal Houthi di kota Marib, Yaman
SERAMBINEWS.COM, ALEXANDRIA - Gambar-gambar mengejutkan menunjukkan jasad hangus seorang ayah dan anak perempuannya yang tewas dalam serangan rudal Houthi di kota Marib, Yaman tengah.
Hal itu telah memicu kemarahan di dalam dan luar negeri di tengah seruan untuk menyebut dan mempermalukan milisi atas serangan brutalnya terhadap warga sipil.
Gadis berusia lima tahun itu termasuk di antara sedikitnya 21 orang yang tewas.
Ketika sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi menghantam sebuah pompa bensin di distrik padat penduduk di Marib pada Sabtu (5/6/2021), lapor kantor berita Saba.
Seorang sumber medis, anak lainnya Hassan Al-Hubaishi (10) juga tewas dalam serangan itu, dan beberapa orang lainnya terluka.
Serangan itu terjadi ketika puluhan mobil sedang menunggu antrean di stasiun untuk mengisi bahan bakar, kata warga
Baca juga: Milisi Houthi Rudal Pompa Bensin di Marib, 17 Warga Yaman Tewas
Gadis itu, yang diidentifikasi bernama Lian Taher, berada di dalam mobil ayahnya di luar stasiun ketika rudal itu menghantam.
Pekerja darurat yang bergegas ke tempat kejadian menjadi sasaran drone bermuatan bahan peledak yang ditembakkan oleh Houthi, menyebabkan banyak warga sipil berdarah sampai mati.
Setelah rekaman sisa-sisa hangus anak dan ayahnya dibagikan secara luas di media sosial, aktivis hak asasi manusia Yaman, pejabat pemerintah dan diplomat Barat mengutuk keras serangan Houthi.
Menuntut milisi Houthi dihukum karena menargetkan warga sipil di Marib.
Gubernur Marib, Sultan Al-Arada memperingatkan serangan rudal dan pesawat tak berawak milisi Houthi mengancam puluhan ribu orang terlantar yang tinggal di kota.
Dia mendesak organisasi lokal dan internasional untuk mengutuk serangan itu.
“Otoritas lokal menyerukan kepada semua orang Yaman dari seluruh spektrum politik dan sosial untuk berdiri bersama dalam menghadapi terorisme milisi Houthi," ujarnya.
"Houthi masih menjadi penyebab sebagian besar tragedi di negeri ini,” katanya.
Ali Al-Lahabi, seorang anggota parlemen Yaman, menuduh Houthi melanggar norma-norma agama dan suku yang melarang penargetan warga sipil.