Berita Luar Negeri
Tanpa Pengawas PBB, Korea Utara Proses Ulang Plutonium Untuk Senjata Nuklir
Badan Energi Atom Internasional tidak memiliki akses ke negara rahasia itu sejak Pyongyang mengusir inspekturnya pada 2009
Tanpa Pengawas PBB, Korea Utara Proses Ulang Plutonium Untuk Senjata Nuklir
SERAMBINEWS.COM - Badan pengawas atom Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melihat adanya indikasi tentang kemungkinan pekerjaan pemrosesan ulang untuk memisahkan plutonium dari bahan bakar reaktor bekas yang dapat digunakan dalam senjata nuklir di Korea Utara.
Mengutip Reuters pada Senin (7/6/2021), Badan Energi Atom Internasional tidak memiliki akses ke negara rahasia itu sejak Pyongyang mengusir inspekturnya pada 2009.
Negara itu kemudian melanjutkan program senjata nuklirnya dan terus melanjutkan uji coba nuklir. Ledakan terakhir senjata nuklirnya terjadi pada 2017.
Baca juga: Jenderal AS Peringkatkan Kemampuan Rudal Balistik Korea Utara Membahayakan Amerika Serikat
IAEA yang berbasis di Wina saat ini terus memantau aktivitas Korea Utara di sejumlah situs, termasuk kompleks nuklir utama di Yongbyon dari jauh, terutama menggunakan citra satelit.
Dalam pembaruan triwulanan untuk pertemuan Dewan Gubernur yang beranggotakan 35 negara.
Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengatakan, uap terus menerus muncul dari pabrik yang melayani laboratorium pemrosesan ulang di Pyongyang sejak IAEA melaporkannya pada pertemuan terakhir.
“Pabrik uap yang melayani Laboratorium Radiokimia ini terus beroperasi sejak pernyataan terakhir saya kepada Dewan pada bulan Maret,” katanya dalam teks pidato seperti yang dilansir Reuters.
Baca juga: Sebelum Meninggal Dunia, Santri Asal Aceh Tamiang Sempat Bercerita Penganiayaan dan Ingin Pindah
"Durasi operasi ini konsisten dengan waktu yang dibutuhkan untuk kampanye pemrosesan ulang di Laboratorium Radiokimia.
Namun, tidak mungkin untuk memastikan bahwa pemrosesan ulang sedang berlangsung," tambahnya.
Tidak ada indikasi dalam tiga bulan terakhir operasi di reaktor 5 megawatt utama Korea Utara di Yongbyon yang secara luas diyakini telah memproduksi plutonium untuk senjata.
IAEA sebelumnya mengatakan, reaktor tersebut mungkin telah ditutup sejak Desember 2018.
Baca juga: Harga Emas Hari ini Turun, Berikut Rincian Harga Emas Per Gram Senin 7 Juni 2021
Selain itu, tambahnya, tidak ada juga indikasi bahwa fasilitas Yongbyon yang dianggap sebagai pabrik pengayaan telah beroperasi.
Namun, pekerjaan konstruksi internal di reaktor air ringan eksperimental di sana tampaknya terus berlanjut.
Grossi menambahkan, terdapat "indikasi aktivitas yang sedang berlangsung" di sebuah fasilitas di luar Pyongyang yang disebut Kangson, yang telah menarik perhatian sebagai situs pengayaan potensial.(*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Pengawas nuklir PBB: Ada indikasi pekerjaan plutonium di Korea Utara
Baca juga: Angkat Isu Stunting, UTU Menang Kompetisi Kampus Merdeka Kemendikbudristek Berhadiah Miliaran Rupiah
Baca juga: Rudal Canggih S-400 Rusia Segera Tiba di India, Mampu Hancurkan Pesawat Musuh, Rudal dan Drone