Berita Bireuen

Umuslim Berikan Beasiswa “Ampon Chiek Peusangan Scholarship” Untuk Anak Palestina

Universitas Almuslim (Umuslim), Peusangan Bireuen siap menampung 10  orang anak Palestina untuk kuliah di Umuslim

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Muhammad Hadi
hand over dokumen pribadi
Rektor Umuslim, Dr Marwan MPd 

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Universitas Almuslim (Umuslim), Peusangan Bireuen siap menampung 10  orang anak Palestina untuk kuliah di Umuslim.

“Kami bermaksud  memberikan “Beasiswa Ampon Chiek Peusangan (Ampon Chiek Peusangan Scholarship)” berupa beasiswa pendidikan penuh tingkat sarjana (S-1) kepada para pemuda/i Palestina yang sedang berada di Kamp Pengungsi di Amman,” ungkap Rektor Umuslim Dr Marwan MPd.

Penyebutan nama “Ampon Chiek Peusangan” digunakan untuk mengenang pengorbanan Ampon Chiek Peusangan  yang telah berjasa di bidang Pendidikan.

Bersama ulama menginisiasi berdirinya Jamiatul Muslim tahun 1929 (cikal bakal Yayasan Almuslim Peusangan).

Beliau mewakafkan tanahnya untuk mendirikan kantor Yayasan dan sekolah menengah di kala
itu.

Baca juga: UTU Meulaboh Terima 152 CPNS, Ini Formasinya

"Tujuan utama pemberian beasiswa ini adalah sebagai bentuk kontribusi Universitas Almuslim di bidang kemanusiaan melalui Pendidikan dengan ikut berperan meningkat SDM pemuda maupun para pemudi Palestina," ungkap Dr.Marwan, MPd seperti disampaikan Kabag Humas Zulkifli M Kom
kepada Serambinews.com, Senin (7/6/2021).

Beasiswa diberikan secara penuh, bebas uang kuliah selama 8 hingga 10 semester (4 hingga 5 tahun), fasilitas akomodasi di Rusunawa Umuslim, uang konsumsi setiap bulannya, tiket pesawat (PP), keberangkatan dari
Amman ke Banda Aceh dan setelah lulus, dari Banda Aceh menuju Amman.

Menurut Rektor Umuslim tahap pertama kuota beasiswa yang diberikan untuk 10 (sepuluh) orang, selanjutnya nanti akan dievaluasi kembali.

"Nantinya kuliah dilakukan dalam bahasa Indonesia. Sebelum mengikuti kuliah,  calon mahasiswa akan mengikuti terlebih dahulu masa orientasi bahasa Indonesia," jelasnya.

Baca juga: Sebelum Meninggal Dunia, Santri Asal Aceh Tamiang Sempat Bercerita Penganiayaan dan Ingin Pindah

Menurutnya agar tidak terjadi kendala dalam proses belajar mengajar, akan disiapkan dosen kelas internasional yang menguasai bahasa Arab dan Bahasa Inggris, seperti saat Umuslim menerima mahasiswa dari NGU Jepang.

Ditambahkan, Umuslim sudah berpengalaman dalam menyelenggarakan program pembelajaran Internasional.

Karena pernah menyelenggarakan program pembelajaran Internasional.

"Telah melakukan kerjasama pertukaran mahasiswa dengan Nagoya Gakuin University (NGU) di Jepang yang telah berlangsung selama 4 (empat) tahun lamanya," jelas Kabag Humas Zulkifli, Mkom.

Selain itu, Umuslim juga salah satu anggota tim Task Force Pemerintah Aceh dalam membangun kerjasama antara Aceh dan India.

Baca juga: DPRK Aceh Barat Studi Banding ke Pidie Jaya

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved