Berita Bireuen
Waduk Menampung Air Sungai di Desa Cot Jabet Gandapura Rusak Parah
Waduk jembatan di Desa Cot Jabet, Gandapura Bireuen untuk menampung air sungai Krueng Mane, Aceh Utara rusak parah
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Waduk jembatan di Desa Cot Jabet, Gandapura Bireuen untuk menampung air sungai Krueng Mane, Aceh Utara guna mengairi 60 hektar sawah tadah hujan dengan pompa air sudah rusak parah sejak beberapa tahun terakhir.
Selain rusak parah jalan desa yang berada dekat waduk tersebut juga longsor.
Sekdes Cot Jabet, Gandapura Bireuen, M Dahlan yang didampingi tuha peut Alfiadi kepada Serambinews.com, Selasa (08/06/2021) mengatakan, waduk tersebut telah ada sejak 2005 lalu.
Disebut waduk jembatan sebagai areal menampung air yang dipompa dari sungai ke waduk, kemudian air dipasok ke sawah tadah hujan.
Baca juga: Sejumlah Bu Guru di Bireuen Mengaku Takut Disuntik Vaksin, Begini Jawaban Bupati
Luas waduk sekitar 300, beberapa tahun lalu diperbaiki dengan dana swadaya masyarakat.
Namun sejak dua tahun terakhir beton waduk patah dan rusak sehingga air tidak bisa disuplai ke sawah.
“Sekarang hanya berfungsi sebagai saluran pembuang, jalan samping waduk juga rusak,” ujarnya.
Dahlan mengatakan, pada sebelah timur waduk adalah sungai Krueng Sawang yang tembus ke Krueng Mane, Aceh Utara.
Masyarakat sejumlah desa menempatkan pompa air di dekat sungai, air disuplai ke waduk maupun ke saluran.
Baca juga: KKB Memaksa Masuk Ke Ilaga Papua Sambil Tembak Aparat, Kontak Senjata Berlangsung Hampir 2 Jam
Sejak waduk rusak, petani mengalami kesulitan memperoleh air untuk sawah.
Karena waduk penampung air rusak, pasokan dari mesin pompa air dari pinggir sungai ke sawah memerlukan biaya operasional besar.
Petani dan perangkat desa mengharapkan dinas terkait untuk dapat membantu petani dengan memperbaiki waduk.
Yaitu memasang beton pada sekeliling waduk dan mengeruk waduk agar lebih dalam sehingga air
sungai masuk ke waduk.
Dari waduk, kata M Dahlan, dapat dipompa ke saluran.
Operasional mesin pompa air selama ini menggunakan minyak dengan ada waduk mesin dapat
dipindahkan dan dihidupkan dengan listrik.
Baca juga: Sebelum Meninggal Dunia, Santri Asal Aceh Tamiang Sempat Bercerita Penganiayaan dan Ingin Pindah
Teknis pembangunan waduk dinas lebih mengetahui, masyarakat mengharapkan peran penting dinas terkait dan Bupati Bireuen untuk membantu petani.
Terkait dengan jalan katanya, apabila waduk sudah dibangun baru dapat dipastikan jalan desa akan diperbaiki juga karena berkaitan.
“Longsor badan jalan karena longsor tebing waduk,” ujar M Dahlan.
Sejak tebing waduk rusak, masyarakat terpaksa memanfaatkan pekarangan warga untuk melintas karena jalan juga sudah rusak dan ambruk disebabkan bersebelahan dengan waduk.
Menjawab Serambinews.com, usulan tersebut sudah disampaikan dalam Musrenbang, M Dahlan maupun
Alfiadi mengatakan, setiap Musrenbang diusulkan dan dibahas, mungkin belum mendapat prioritas penanganan.
“Kami mengharapkan tim dinas terkait melihat kondisi waduk dan memperbaiki agar dapat menampung air
sungai dan dapat dipompa ke sawah dengan pompa air menggunakan listrik,” ujarnya. (*)
Baca juga: Tanpa Pengawas PBB, Korea Utara Proses Ulang Plutonium Untuk Senjata Nuklir