Internasional
Warga Afghanistan Makin Terjepit, Kasus Virus Corona Melonjak, Perang Belum Juga Usai
Warga Afghanistan terus mengalami masa-masa sulit, perang belum usai, kasus virus Corona melonjak.
Pada Minggu (6/6/2021), 80.615 warga Afghanistan dinyatakan positif mengidap penyakit itu.
Dengan 3.200 kematian dilaporkan, menurut data resmi.
Namun, beberapa angka menunjukkan tingkat infeksi dan kematian yang sebenarnya jauh lebih tinggi daripada yang ditunjukkan oleh pemerintah.
Pada Sabtu (5/6/2021), Kementerian Kesehatan mengatakan 50 orang telah meninggal karena komplikasi terkait virus Corona.
Korban resmi tertinggi dalam satu hari yang tercatat di Afghanistan yang dilanda perang, yang bergantung pada bantuan internasional untuk pertempurannya melawan virus.
Sehingga, menambah kesengsaraan negara pemerintah di tengah eskalasi serangan kekerasan oleh Taliban.
Nazari mengatakan warga Afghanistan menghadapi masa sulit dan sulit karena pandemi Covid-19.
Tetapi menolak menyebutnya sebagai krisis atau bencana.
Mirwais Aliza, juru bicara kementerian kesehatan lainnya mengatakan kekurangan ventilator dan oksigen di beberapa bagian negara menghadirkan tantangan lain.
Baca juga: Tiga Bom Meledak di Ibukota Afghanistan, 10 Orang Tewas
Dia mendesak penduduk untuk mengikuti pembatasan di tengah kekhawatiran akan lonjakan kasus virus Corona yang tidak terkendali.
“Jika warga negara tidak mengindahkan saran kesehatan kami, maka kemungkinan besar kami akan menghadapi masalah serius,” kata Aliza..
Banyak warga Afghanistan mengabaikan pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah tahun lalu.
Mereka merasa tindakan tersebut merupakan ancaman bagi mata pencaharian dan bisnis mereka.
Sebuah laporan oleh Inspektur Jenderal Khusus AS untuk Rekonstruksi Afghanistan mengatakan perkiraan Bank Dunia, tingkat kemiskinan Afghanistan naik dari 55 persen menjadi 72 persen pada 2020.
Karena tantangan ekonomi di tengah gelombang kedua Covid-19.