Berita Abdya

Pupuk Urea Bersubsidi di Abdya Kosong Sejak Dua Bulan Terakhir, Penyebabnya Ternyata Gara-gara Ini 

Kabarnya, kekosongan pupuk urea di sejumlah kios pengecer itu, sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir. 

Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Saifullah
SERAMBINEWS.COM/HERIANTO
Jenis pupuk urea yang sangat dibutuhkan petani saat ini, namun stoknya sudah habis di kios pengecer di Abdya. 

Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Persediaan pupuk bersubsidi jenis Urea di kios-kios pengecer resmi di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mulai kosong.

Padahal, saat ini sebagian besar petani di ‘Bumo Breuh Sigupai’ itu sangat membutuhkan pupuk, mengingat saat ini petani sedang menanam padi.

Kabarnya, kekosongan pupuk Urea di sejumlah kios pengecer itu, sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir. 

Beberapa pemilik kios pengecer pupuk di Kecamatan Susoh dan Blangpidie mengaku, bahwa untuk pupuk Urea hampir dua bulan terakhir tidak masuk ke kiosnya. 

“Iya, hampir dua bulan kami belum menerima pupuk Urea bersubsidi,” ujar Putra, salah seorang pemilik kios pengecer pupuk bersubsidi di Susoh.

Baca juga: Instruktur Pelatih Sepakbola Asal Malaysia Isi Webinar Internasional PGRI Aceh Besar, Bahas Soal Ini

Baca juga: Bupati Abdya Tinjau Vaksinasi Covid-19, Pelaksanaannya Lancar, Ini Jumlah Sudah Divaksin Dosis 1 & 2

Baca juga: Hampir 9 Jam Azis Syamsuddin Diperiksa KPK, Wakil Ketua DPR RI Itu Bungkam Saat Keluar Gedung

Ia mengaku, tidak mengetahui pasti apa penyebab kosongnya pupuk bersubsidi jenis Urea tersebut.

Kekosongan itu, sebutnya, bukan saja terjadi di kiosnya, bahkan hampir seluruh kios di Abdya, kekosongan pupuk urea itu terjadi.

“Karena, kami sampai hari ini belum ada kabar penebusan dari pihak distributor,” papar dia/

“Ini bukan terjadi pada kita saja, tapi seluruh kios pengecer resmi di Abdya juga tak dipasok Urea sejak dua bulan terakhir ini,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Haikal, pemilik kios pengecer pupuk bersubsidi di Kecamatan Blangpidie.

Baca juga: Aduh, Sejumlah Napi di Lhokseumawe yang Terima Asimilasi Ketangkap Lagi, Ini Sebabnya

Baca juga: VIDEO Puluhan Warga Bireuen Ikut Pelatihan Gratis, dari Desain Grafis hinggga Merancang Pakaian

Baca juga: Seakan Pensiun dari Dunia Paranormal, Roy Kiyoshi Diam-diam Alih Profesi Jadi Pemeran Drama Kolosal

Ia mengakui, kekosongan pupuk Urea di kiosnya sudah terjadi beberapa bulan terakhir.

“Iya kosong pupuk Urea, kosong pupuk Urea ini sudah terjadi sejak April lalu, hingga saat ini belum kami terima. Untuk Phonska bersubsidi ada, tapi penyaluran kami harus sesuai RDKK,” ujar Haikal.

Informasi yang diperoleh Serambinews.com menyebutkan, kosongnya pupuk bersubsidi jenis Urea di Abdya itu, dipicu pasca pihak distributor menghentikan sementara penyaluran ke kios-kios pengecer. 

Hal ini lantaran pihak distributor keberatan kepada PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) selaku produsen pupuk bersubsidi jenis Urea yang belum memiliki  gudang penyangga di Abdya

Akibatnya, selama ini pihak distributor sebelum menyalurkan ke kios-kios pengecer resmi di Kabupaten Abdya mereka harus mengambil pupuk tersebut ke gudang penyangga yang berada di Nagan Raya dengan jarak tempuh sekitar 91 Km.

Baca juga: Begini Grafik Kasus Covid-19 di Lhokseumawe Pada 1-9 Juni 2021, Ada Tambahan 59 Kasus Positif Baru

Baca juga: Gandeng DLH Pidie, Mapala Jabal Everest Tanam Pohon di Empat Masjid

Baca juga: Pemkab Bener Meriah dan BPN Serahkan 1.950 Sertifikat Tanah Program PTSL, Ini Pesan Plt Bupati 

Bukan saja jarak yang jauh, pihak distributor juga dibebankan harus membayar ongkos angkut dan bongkar dari Nagan ke Abdya.

Atas dasar itulah, pihak distributor menghentikan sementara penyaluran Urea kepada kios pengecer resmi. 

“Distributor rugi dan keberatan beberapa beban ini diberikan kepada mereka. Kita berharap, persoalan ini ada titik temu sehingga petani bisa mendapatkan pupuk,” pungkas Putra.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved